Gus Mus: Perbanyak Istighfar dan Shalawat, dan Baca “Hizib Bahr”

REMBANG — KH Ahmad Mustofa Bisri, Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, memperhatikan kegundahan masyarakat khususnya ketika terjadi wabah Corona atau Pandemi Covid-19. Untuk itu, Mustayar Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU) ini pun berpesan kepada seluruh umat Islam, yang dicintainya:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kepada saudara-saudaraku kaum muslimin, hafizhakumuLlãh.
Seperti diketahui, kita semua bangsa Indonesia khususnya dan warga Dunia pada umumnya, dewasa ini sedang mengalami musibah dengan munculnya Virus Corona (Covid-19).
Virus ini seolah-olah diutus Allah untuk mengingatkan kita. Kita yang selama ini lupa –dibuat lupa oleh pesona dunia dan fanatisme golongan– diingatkan kembali kepada firmanNya:
“Yã ayyuhánnãs inNa khlaqNãkum min dzakarin wä untsä….” (Q. 49: 13);
bahwa kita Ia ciptakan dari laki-laki dan perempuan dan Ia jadikan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kita saling mengenal. Saling peduli.
Diingatkan sabda RasulNya bahwa kita semua ini dari Bapak yang satu. “Kullukum min Adam wä Adam min turãb.”
Dengan peringatan yang keras ini –di mana kita yang makhluk sosial dipaksa menyendiri dan menjaga jarak dengan sesama– diharapkan kita menjadi sadar akan persaudaraan kita sebagai manusia. Dan kemudian memulai dengan bersama-sama mengupayakan kemaslahatan bersama, menghadapi wabah yang mengancam kita semua ini. Masing-masing sesuai maqam dan kemampuannya.
Semua urusan diserahkan kepada ahlinya: Urusan kesehatan kepada ahli kesehatan; urusan agama kepada ahli agama. Pemerintah mengatur sesuai wewenang dan tanggungjawabnya.
Kita yang awam membantu dengan mengikuti arahan-arahan pihak-pihak yang berkompenten.
Waba’du; di samping mengikuti arahan-arahan –seperti untuk sementara di rumah saja, menjaga kebersihan, menjaga jarak, dlsb– kita, khususnya kaum muslimin, juga bisa membantu dengan ikhtiar batin yaitu memperbanyak istighfãr (astaghfiruLlãhal ‘Azhiim) dan Shalawat Nabi (yang kita sukai/hafal).
Syukur juga membaca doa “Hizib Bahr”-nya Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili.
Semoga Allah melindungi kita semua. (Red)