Surabaya – Cukup dengan membuka www.unusacybergate.net, akan banyak yang bisa ditemukan. Itu sebagai ikhtiar kampus ini menyonsong persaingan di dunia digital.
Melirik peluang dunia digital, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk segala hal yang berkaitan dengan akademik, sistem belajar mengajar, administrasi bahkan hingga urusan keuangan dan penelitian serta penyimpanan dokumen. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menuju Unusa sebagai Cyber Campus.
Setelah melaunching e-sorogan, kini Unusa juga memperkenalkan sebuah aplikasi baru Unusa Cyber Gate. Aplikasi yang bisa diunduh di play store itu berisi berbagai macam hal yang diperlukan seluruh sivitas akademika, baik mahasiswa, dosen, dan karyawan.
Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Mohammad Nuh mengatakan kehadiran teknologi informasi di Unusa memang mendesak diperlukan. Karena Unusa sadar tidak memiliki aset fisik yang mumpuni.
“Dunia digital ini tidak dibatasi dengan lahan yang luas. Dengan lahan yang kami miliki sekarang, tidak akan merasa terbatas karena memanfaatkan dunia digital yang tanpa batas,” ujar Mohammad Nuh di Kampus B Unusa Jemursari, Selasa (4/7) sebagaimana dilansir tribunnews.
Mohammad Nuh yang sudah terbiasa dengan digitalisasi sejak menjabat sebagai Rektor ITS lalu mengungkapkan Unusa tidak boleh merasa terbatas dengan kondisi fisik yang dimiliki.
Dikatakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, ada dua hal yang tidak terbatas dan tidak bisa dibendung hanya gara-gara keterbatasan fisik. Dua itu adalah kapasitas intektual dan digital world.
“Unusa ingin masuk dalam digital world itu. Semua bisa dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Kalau dulu untuk bisa menikmati maka harus memiliki. Sekarang ini, untuk bisa menikmati tidak harus memiliki kecuali untuk urusan rumah tangga ya,” tandas Mohammad Nuh.
Rektor Unusa, Achmad Jadizie, juga mengapresiasi tim IT Unusa yang sudah berupaya untuk mewujudkan adanya aplikasi yang bisa memudahkan semua sivitas akademika Unusa demi kemajuan bersama.
“Sekarang semua dimudahkan. Mahasiswa dimudahkan, dosen dimudahkan, karyawan juga dimudahkan. Semua hal yang berkaitan dengan Unusa ada di aplikasi itu. Baik itu untuk mahasiswa, untuk dosen dan karyawan. Bahkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan institusi terutama yang berkaitan dengan proses akreditasi tersimpan dengan rapi di bank dokumen,” jelasnya.
Penggagas aplikasi ini yang juga dosen Unusa, Istas Pratomo, mengungkapkan dengan aplikasi ini, mahasiswa tidak perlu menghapal semua domain yang dimiliki Unusa.
“Karena dengan mengunduhnya, bisa langsung mendapatkan semua aplikasi yang diinginkan. Mudah dan simple,” ujar Istas.
Di laman depan aplikasi dengan alamat www.unusacybergate.net ini ada banyak gambar-gambar atau logo mirip sebuah aplikasi permainan atau game anak-anak.
“Tidak ada banyak teks, hanya ada gambar-gambar. Kalau inginkan membuka satu aplikasi maka hanya mengetuk gambar itu,” tambahnya.
Tidak hanya mahasiswa, dosenpun dimudahkan dengan aplikasi ini. Di mana dosen bisa dengan mudah mengunggah materi-materi perkuliahan yang sudah diajarkan sebelumnya. Sehingga mahasiswa yang tidak sempat mencatatnya bisa langsung mengunduhnya sehingga bisa dibaca kembali kapanpun dan dimanapun juga.
“Bahkan, kalau ada pertanyaan, mahasiswa bisa langsung chat dengan dosen di aplikasi itu. Terutama konsultasi ketika di luar jam perkuliahan,” ujarnya. (s@if)
