
Surabaya — Aswaja NU Center PWNU Jatim akan meluncurkan buku baru. Dalam kegiatan yang berlangsung Ahad (25/12) tersebut juga diisi dengan konsolidasi internal demi penguatan jaringan di berbagai daerah.
“Untuk bedah buku, narasumber utama adalah guru besar UIN Sunan Ampel, Prof Dr H Abdul Haris,” kata M Zunaidul Muhaimin, Selasa (20/12) petang. Sedangkan pemateri lain adalah sejumlah tim penulis buku yang berjumlah 8 orang, lanjut Wakil Direktur Aswaja Center PWNU Jatim tersebut.
Menurut Ustadz Muhaimin, sapaan akrabnya, buku yang berjudul Khazanah Aswaja; memahami, mengamalkan dan mendakwahkan Ahlussunaah wal Jamaah tersebut merupakan karya kedua yang dikeluarkan oleh Aswaja Center PWNU Jatim. “Tentu saja banyak kelebihan dari buku setebal hampir lima ratus halaman tersebut,” kata mahasiswa program doktor di Universitas Islam Negeri Surabaya tersebut. Dari mulai definisi dan akidah, fikih serta tasawuf Aswaja, hingga keberadaan aliran dalam sejarah umat Islam serta persoalan keNUan, katanya memerinci isi buku.
Bedah buku akan dilangsungkan di aula Kertiharjo PWNU Jatim, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya dan terbuka untuk umum. “Silakan siapa saja bisa hadir pada acara tersebut dan gratis,” kata dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini. Dan sesuai jadwal, diskusi buku akan berlangsung sejak pukul 09.30 hingga 12.00 WIB.
Usai bedah buku, kegiatan yang juga menghadirkan para pengurus Aswaja NU Center dari berbagai kota se-Jatim ini dilanjutkan rapat koordinasi. “Untuk mengetahui lebih dekat perkembangan kepengurusan Aswaja, sekaligus tantangan serta kerjasama yang dapat ditindaklanjuti antar kepengurusan yang ada,” katanya.
Aswaja NU Center PWNU Jatim juga memberikan kesempatan kepada kepengurusan daerah untuk melakukan konsultasi. Karenanya, seluruh koordinator dan anggota devisi yakni kajian Islam Ahlussunnah waljamaah atau kiswah, bimbingan Islam Ahlussunnah waljamaah atau biswah, usaha sosialisasi Ahlussunnah waljamaah atau uswah serta daurah kader Ahlussunnah waljamaah atau dakwah, hingga makwah yakni maktabah Ahlussnnah waljamaah akan menerima keluh kesah dan ide kreatif dari kepengurusan daerah.
“Ini nilai lebih dari kegiatan ini, sehingga ketika peserta pulang akan memiliki gambaran yang jelas terkait program yang hendak dijalankan,” ungkap Ustadz Muhaimin. Pada saat yang sama, sejumlah usulan kreatif demi kemajuan dan dinamika Aswaja NU Center PWNU Jatim dari kepengurusan daerah akan juga ditindaklanjuti, pungkasnya. (saiful)