
JOMBANG – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, pihaknya hendak merintis tradisi baru dalam setiap peringatan HUT TNI. Dengan melakukan ziarah ke makam KH Hasyim Asyari dan presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (27/9/2016).
Di lokasi, rombongan Panglima TNI tiba di Ponpes Tebuireng sekira pukul 11.30 WIB. Kedatangan mereka mendapat sambutan hangat dari KH Solahuddin Wahid (Gus Sholah) dan ribuan santri.
“Hari ini kami membuat tradisi. Menjelang HUT (hari ulang tahun) TNI, kita ziarah ke para Panglima TNI dan juga pahlawan. Gus Dur pernah menjabat sebagai presiden, dan panglima tertinggi TNI itu adalah presiden,” ujar Gatot, dikutip pwnu-online.
Ia menuturkan, tradisi ziarah ke makam para pahlawan ini untuk mengingat perjuangan mereka memerdekakan Tanah Air. Salah satu perjuangan yang perlu diteladani yakni dari KH Hasyim Asyari ketika perang pasca-kemerdekaan berlangsung.
“Setelah mendapat informasi ada serangan NICA yang membonceng sekutu, Bung Karno lantas meminta fatwa kepada KH Hasyim Asyari. Saat itu kita (TNI) tidak punya kemampuan, karena TNI baru lahir pada 5 Oktober 1945,” tutur dia.
Selanjutnya pada 22 Oktober 1945, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu beserta para kiai lainnya mengeluarkan fatwa resolusi jihad. Alhasil, fatwa jihad tersebut sangat membantu TNI dalam melawan para tentara sekutu yang ingin menduduki kembali Indonesia.
“Sehingga, perjuangan dengan senjata tradisional melawan senjata termodern saat itu bisa dimenangkan bangsa Indonesia dengan perjuangan yang heroik. Maka dari itu, ziarah ini agar generasi muda TNI dapat mencontoh perjuangan para pejuang-pejuang terdahulu, termasuk KH Hasyim Asyari,” jelasnya.
Gatot pun memimpin langsung upacara penghormatan secara militer kepada pahlawan yang digelar di area permakanan keluarga Ponpes Tebuireng. Selanjutnya, para jenderal TNI ini saling bergantian menaburkan bungan dan membaca doa bersama. (red)