Bunuh Diri Kian Tinggi, Semua Elemen Harus Sinergi

0
510
Bagikan Sekarang

Ngawi — Selama tiga bulan terakhir di tahun 2016 ini, di Ngawi ada tiga kasus bunuh diri dengan faktor depresi akibat sakit tidak kunjung sembuh. Padahal jalan pintas dengan mengakhiri nyawa sendiri sebagai tindakan yang tidak dibenarkan.

Hal ini seperti disampaikan KH Ulin Nuha selaku tokoh sekaligus Ketua PCNU Ngawi. Menurutnya, minimnya pendidikan agama dan keimanan dalam keluarga, lingkungan masyarakat maupun di sekolah, menjadi penyebab seseorang nekat mengakhiri hidup.

“Dilihat dari sudut pandang manapun baik norma dan agama, bunuh diri satu tindakan keji yang menciderai diri sendiri,” katanya, Senin (23 Mei 2016). Sebagai solusi, semua pihak harus bersinergi melakukan penyuluhan dan penerangan kepada mereka yang mengalami depresi, lanjutnya.

Dalam pandangan Islam, apapun alasannya perilaku merusak termasuk di dalamnya membunuh diri dan orang lain tanpa alasan yang dibenarkan, adalah tindakan salah. “Bunuh diri termasuk dosa besar dan terdapat ancaman keras terhadap pelakunya,” terangnya. Dan Islam menghendaki kepada setiap pemeluknya selalu optimis dalam menghadapi setiap musibah, lanjutnya.

Ia juga mengingatkan pada dasarnya bunuh diri merupakan perbuatan tidak dibenarkan. “Untuk bisa selamat dari perbuatan tersebut harus lebih mendekatkan diri pada sang pencipta dan tabah serta tawakal,” pungkasnya. (SI/saiful)

Leave a reply