Tanggapan atas Video Grand Syaikh Al Azhar dan Ketua Umum PBNU

0
2684
Bagikan Sekarang

syeh al azhar dan ketum pbnuMenanggapi beredarnya video dan catatan yang beredar di media sosial dan berisi menyudutkan KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU, berikut tanggapan Ahmad Firdausi, tokoh muda NU Jawa Timur.

Sejak kemarin hingga malam ini…, saya menerima BC di WAG yang menampilkan penggalan video kunjungan Grand Syaikh Ahmad Thayyib ke Kantor PBNU. Penggalan itu digoreng setengah matang (karena tidak utuh dan banyak data yg dihilangkan) serta dibumbui cebong dan micin terus disajikan.

Berikut respon saya..

Setelah melihat ulang rekaman utuh (bukan penggalan) kunjungan Grand Syaikh al-Azhar di Kantor PBNU; berikut pemahaman saya sekaligus merespon berita “Said Agil Siradj Mencoreng Nama Baik serta Membuat Malu Umat Islam Indonesia dihadapan Grand Syekh AlAzhar Syekh Ahmad Thayyib Hafidzahullah“:

1. Grand Syaikh Ahmad Thayyib memuji NU sebagai organisasi Islam terbesar dan beliau merasa terhormat bisa bersilaturrahim di Kantor PBNU. (Perhatikan muqaddimah beliau).

2. Kyai Said Aqil tidak sedang men-generalisir Arab, tetapi beliau membahas Arab sekarang yang sedang diuji dengan perang saudara.

3. Grand Syaikh Ahmad Thayyib mengajak kita semua untuk mencintai Arab, karena Nabi Muhammad adalah orang Arab dan ini sebagai bukti keimanan. Islam di Indonesia pun masuk melalui Pedagang Arab.

4. Grand Syaikh mengatakan bahwa Islam hadir untuk menghapus kesukuan, maka kita harus mengutamakan keIslaman bukan kesukuan.

5. Grand Syaikh Ahmad Thayyib berpesan kepada NU dan Umat Islam Indonesia serta dunia untuk bersama-sama mengembangkan Islam Moderat yang tidak ekstrem. Semua kelompok harus saling menghargai sehingga terhindar dari perpecahan, konflik bahkan perang. Kita harus mencari persamaan diantara berbagai paham, bukan memperpanjang perbedaan.

6. Grand Syaikh Ahmad Thayyib memberikan perhatian kepada fenomena media sosial yang menyebarkan keburukan, kebencian, dan upaya pecah belah kepada kelompok yang berbeda sehingga dapat menimbulkan permusuhan.

7. Grand Syaikh Ahmad Thayyib mengatakan bahwa Al-Azhar menentang monopoli kebenaran. Sikap fanatik dan menyalahkan kelompok lain adalah gambaran sikap awam terhadap agama.

8. Grand Syaikh Ahmad Thayyib mengingatkan kepada siapapun agar tidak melakukan politisasi agama dan mengagamakan politik. Untuk itu diperlukan sikap moderat (wasathy)sebagaimana yang telah dikembangkan NU selama ini.

9. Saya tidak melihat kemarahan pada diri Grand Syaikh Ahmad Thayyib kepada NU atau Kyai Said Aqil. Yang ada adalah diskusi penuh keakraban, guyonan gayeng, dan sebagai forum tabayun untuk bersama-sama merumuskan Islam Moderat yang anti-Radikalisme.

10. Kyai Sa’id pun menyampaikan bahwa kita pun harus mencintai Arab karena Nabi Muhammad adalah Arab.

Demikian apa yang bisa saya simpulkan dari kunjungan Grand Syaikh Ahmad Thayyib ke PBNU.

سلمنا والمسلمين من افات الدنيا والدين.

Salam,

Ahmad Firdausi

Sekretaris PW RMI NU Jawa Timur

Leave a reply