Terkait HTI, Ini Penjelasan PCNU Jember Usai Bertemu Bupati

0
670
Bagikan Sekarang

Jember — Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin bertemu dengan Bupati Faida, di Pendapa Wahyawibawagraha untuk menyampaikan aspirasi terkait keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia, Rabu (26/4) lalu.

Kala itu Gus Aab, sapaan akrabnya, datang bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia Jember Abdul Halim Subahar, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jember Ayub Junaidi, dan Kepala Polisi Resor Jember Ajun Komisaris Besar Kusworo Wibowo.

Usai pertemuan, Gus Aab menyampaikan bahwa pihaknya menginginkan agar HTI dibubarkan. “Membubarkan memang bukan kewenangan pemerintahan daerah, tapi pemerintah pusat. Tapi karena kegiatan-kegiatan (HTI) itu resisten terjadi konflik, paling tidak (pemerintah daerah) sementara melarang kegiatannya,” katanya, Jumat (28/4).

Dosen IAIN Jember ini mempersilakan anggota HTI melakukan kegiatan di rumah sendiri, asalkan tidak mengajak warga ikut serta. “Semua orang sebenarnya sudah tahu kalau bicara gerakan khilafah, bahkan di situ ada rongrongan dan pembubaran NKRI. Tidak mungkin ada negara dalam negara. Tapi mereka mengaburkan seakan-akan proyeksi mereka sekarang adalah penerapan syariat Islam,” katanya.

Saat ini, lanjut Gus Aab, seakan-akan menolak HTI berarti menolak syariat Islam. “Kami tidak menolak penerapan syariat Islam tapi dalam syariat Islam dalam bingkai NKRI, bukan syariat Islam diwadahi khilafah islamiyah,” katanya.

NU berharap kepada pemerintah daerah untuk meminimalisasi potensi gerakan-gerakan radikal. “Dari awal mungkin mewaspadai dan melarang kegiatan, walau pun masih bergerak di wacana pemikiran, tapi ujung-ujungnya menanamkan radikalisme,” kata Gus Aab. (BJ/s@if).

Leave a reply