Tata Cara Pembagian Qurban

Bagikan Sekarang

HUJJAH ASWAJA — Berbagi sedekah dalam Islam memiliki aturan dan tata cara. Dulu, Qurban diserahkan kepada kyai atau ustaz, karena mereka mengerti hukum dan prosedur maka tidak ada kendala.

Hari ini telah bergeser. Qurban diserahkan kepada Panitia, Takmir Masjid dan sebagainya. Tidak semua mereka memahami ilmunya. Disinilah perlunya terus belajar ilmu fikih, baik seputar Qurban, Zakat, Jenazah dan sebagainya.

Diantara prinsip berbagi dalam Islam adalah berbagi nikmat, berbagi vitamin sesuai dengan apa yang kita makan. Kadang ada fakir miskin yang tidak bisa makan daging dalam setahun. Sementara kita bisa setiap saat makan daging.

ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ «ﺃﻧﻬﺎ ﺃﺭاﺩﺕ ﺃﻥ ﺗﺘﺼﺪﻕ ﺑﻠﺤﻢ ﻣﻨﺘﻦ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻬﺎ اﻟﻨﺒﻲ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -: ” ﺃﺗﺘﺼﺪﻗﻴﻦ ﺑﻤﺎ ﻻ ﺗﺄﻛﻠﻴﻦ؟». ﺭﻭاﻩ اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ اﻷﻭﺳﻂ

Aisyah hendak bersedekah dengan daging yang basi. Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Apakah kau akan bersedekah dengan makanan yang kau sendiri tidak mau memakannya?” (HR Thabrani dalam Ausath)

Setiap hari kita bisa mengkonsumsi soto daging. Tapi orang miskin belum tentu bisa. Kalaupun bisa sebenarnya bukan soto asli. Apa ada soto yang tidak asli? Ada. Yaitu mie rasa soto.

Alhamdulillah, meski belum lama mengenal nJenengan tapi ilmu yang saya peroleh luar biasa. Semoga Allah memberikan kesehatan dan keberkahan bagi panjenengan sekeluarga, Dokter. Dan tidak bosan menyebarkan ilmunya.

الدال على الخير كفاعله
“Orang yang menunjukkan kepada kebaikan adalah sama seperti orang yang melakukan kebaikan tersebut” (HR Tirmidzi)

Demikian penjelasan Ustadz Ma’ruf Khozin, Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur. (Red)

Leave a reply