Gresik — Kesenian teater salah satu kebudayaan Indonesia yang harus dipertahankan di tengah perkembangan film modern. Dan kesenian ini masih terus dikenalkan kepada siswa -siswi SMA Nahdlatul Ulama (NU) 1 Gresik melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Zaman dulu di era perjuangan, kesenian teater menjadi alat untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan hiburan kepada masyarakat.
Sekarang ini, kesenian hiburan mulai ditinggalkan oleh generasi muda Indonesia.
“Anak-anak muda sekarang banyak yang lebih suka film-film barat dan sinetron,” kata Dicky Panca Aulia (30), guru kesenian SMA NU 1 Gresik, Ahad (23/4).
Untuk itu kesenian teater terus dikembangkan dan disampaikan kepada siswa-siswi SMA NU 1 Gresik melalui kegiatan ekstrakurikuler. Harapannya bisa membentuk karakter dan kemampuan anak selama proses belajar-mengajar.
Dalam kesenian teater itu disampaikan bahwa ada peran dasar yaitu memahami karakter teman dan menjaga kekompakan. Dari kemampuan itu akan membentuk kepribadian anak, sehingga setelah lulus sekolah bisa diterapkan di masyarakat.
“Jika siswa bisa memerankan kesenian teater ini dengan baik maka anak bisa menempatkan dirinya di masyarakat,” imbuhnya.
Kemampuan kesenian teater yang disampaikan kepada siswa-siswi SMA NU 1 Gresik itu bisa terus dikembangkan di masyarakat untuk menyampaikan pesan moral dan menghibur.
“Jadi sekolah ini hanya tempat untuk memunculkan kepribadian anak agar siap dan mampu hidup di masyarakat dengan baik,” katanya.
Kesenian teater tersebut menuntut seseorang untuk memahami peran yang ditugaskan sutradara, sehingga seorang teater akan menghayati dan melakukan dalam kehidupan sehari-hari.
“Bagi masyarakat yang melihat tidak hanya terhibur tapi juga memahami pesan moral dalam pertunjukan teater itu,” imbuhnya. (ST/s@if)
