Santri Putri Berhak Maju, Ponpes KHA Wahid Hasyim Bangil Sambut Kepedulian Plossa

0
236
Bagikan Sekarang

PASURUAN — Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, mempunyai keunikan tersendiri. Berdiri sejak 1955, pondok pesantren berlokasi di Jalan Tongkol No.32 B Bangil, mengkhususkan diri untuk mengasuh santri-santri putri.

Awalnya merupakan pondok tempat mengasuh anak-anak dan penitipan anak-anak. Lama kelamaan berlanjut menjadi Pondok Pesantren yang mewadahi kebutuhan pendidikan bagi para santri putri.

“Sesuai pondasi yang ditanamkan para pendiri, PP Wahid Hasyim bertekad, selain membekali ilmu agama, juga ingin mengisi anak santri life skill. Karena sebagian anak-anak santri dengan ilmu yang tinggi di masyarakat tapi sulit landing (terjun) di masyarakat,” tutur KH Wildan Choiron, Pesantren Putri KHA. Wahid Hasyim Bangil.

Menurut Gus Wildan, yang juga aktif di PW Lesbumi NU Jawa Timur, yang membedakan pesantren yang dipimpinnya dengan pesantren pada umumnya yaitu dengan memberikan pembekalan keberanian untuk tampil di masyarakat umum.

“Harapan kami, para santri putri mampu mengatasi berbagai rintangan di masyarakat. Para santri putri dilatih mulai Dziba’an, Manakiban, Tahlilan dan Shalawatan menjadi menu aktivitas sehari-hari,” tutur Gus Wildan, yang mengasuh lebih dari 700 santri putri.

Tercatat, PP A Wahid Hasyim Bangil pernah mendapat pelatihan pembuatan film sebulan dari lembaga pelatihan dari Inggris pada 2003. Mulai dari karya film soft sampai pembuatan film.

Bagi para santri SMK, pihak pesantren juga telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan dan lembaga pemerintah untuk mengadakan pelatihan praktik langsung di lapangan.

Pesantren selalu berusaha menyiapkan anak didiknya untuk terjun di berbagai bidang di masyarakat. Program pendidikan Islam di sini pun dilengkapi dengan berbagai pengetahuan modern, baik pendidikan formal maupun nonformal.

Untuk pendidikan formal, sejak diasuh KH Choiron Syakur (almaghfurlah), mulai dari pendidikan Islam seperti play group (TK), Madrasah Ibditaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Sementara untuk pendidikan umum disediakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dua jurusan yakni Multimedia dan Teknik Jaringan Komputer.

Sedangkan untuk pendidikan ektrakurikuler, pesantren ini menawarkan kegiatan cukup menarik dengan program pelatihan sebagai muhdin (pemandi jenazah) perempuan, khitobah (pidato) berbahasa Inggris dan Arab, serta Kaligrafi.

Gus Wildan menyambut baik kepedulian Yayasan PT Enesis Indonesia, yang melakukan silaturahmi belum lama ini. Dipimpin Minggus Hadinata, Brand Activity Executive (BAE) East Java PT Sari Enesis Indah bersama timnya, menyerahkan bantuan berupa Plossa mini sebanyak 720 pcs, Plossa reguler 216 pcs dan Amunizer sebanyak 500 sachet.

Gus Wildan pun mengingatkan proses belajar generasi muda yang bisa dilakukan di pesantren. Nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran menjadi penting ditanamkan sejak dini.

Tentunya dengan memperhatikan nilai-nilai normatif dalam agama Islam, yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan kebudayaan. Pendidikan disebutkan tidak bisa berdiri sendiri berdasarkan kemauan penyelenggara. Unsur orang tua santri dan diri santri harus sangat diperhatikan. Tentu tujuannya agar santri dan orang tua santri merasa nyaman dan terpenuhi kebutuhannya dalam hal pelayanan pendidikan.

Tidak lupa, untuk menjadi pedoman dalam membentuk diri personal sumber daya manusia institusi, diperlukan adanya sosok panutan, tokoh yang dihormati, layaknya posisi seorang Kiai di lingkungan pesantren.

Mewaspadai Demam Berdarah bagi Santri Putri

Minggus Hadinata, Brand Activity Executive (BAE) East Java PT Sari Enesis Indah mengingatkan, memasuki musim hujan para santri tetap harus menjaga kesehatan. Misalnya, mewaspadai munculnya virus demam berdarah secara dini,” tutur Minggus.

“Kami sangat peduli terhadap pelaksanaan proses pendidikan pesantren di Jawa Timur. Karena itu, selama pandemi Covid-19, sebanyak 23 pondok pesantren menjadi sasaran kepeduliannya agar para santri tetap belajar dengan baik, karena imunitas kesehatannya terjaga dengan baik,” tuturnya.

Ia berharap, bantuan yang diberikan dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta membantu mencegah demam berdarah dan tetap mewaspadai penyebaran Covid-19 di pesantren-pesantren. Apalagi, di Jawa Timur yang merupakan gudangnya pesantren di Indonesia.

Ia menjelaskan tentang manfaat dari produk yang disumbangkan yang telah disalurkan ke pesantren.

“Plossa inhaler ini memiliki fungsi yang bisa melegakan saluran pernafasan. Caranya dioleskan di kain bagian luar masker tiga kali setiap 15 menit sekali, mampu mengusir virus dan napas menjadi plong, karena memiliki kandungan menthol,” kata Minggus, seraya menambahkan, Plossa ada 3 varian, yang salah satu variannya (Plossa Hijau) mengandung eucalyptus.

Sedang Amunizer merupakan minuman herbal alami, yang di dalamnya terkandung buah aldeberry dan zinc yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh secara maksimal, agar tidak gampang sakit.

“Jadi lebih dari vitamin C biasa,” tutur Minggus, menambahkan, Plossa mini dan Amunizer sudah bisa dibeli di supermarket, apotek dan toko-toko terdekat.

Zat Aktif Eucalyptol dan Manfaatnya

Seperti diketahui, Badan Litbang Kementerian Pertanian berhasil melakukan uji lanjutan terhadap eucalyptus. Hasilnya,
zat aktif Eucalyptol dapat menjadi pilihan pengobatan yang potensial, karena berdasarkan hasil uji molekuler docking mampu mengikat Mpro pada virus SARS-CoV-2 sehingga sulit bereplikasi.

Daun eucalyptus memang sudah dikenal sejak lama memiliki banyak khasiat dalam meredakan penyakit seperti gejala batuk, pilek, hidung tersumbat dan penyakit lainya. Eucalyptus sudah banyak digunakan dalam pengobatan di Cina, India, Yunani dan eropa selama ribuan tahun sebagai produk minyak angin, aromaterapi dan balsem. Dalam produk Plossa terdapat kandungan eucalyptus. Yakni, Plossa Minyak Angin Aromaterapi Eukaliptus.

Eucalyptus adalah jenis tanaman asli benua Australia, namun saat ini tanaman eucalyptus sudah banyak tumbuh diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Hingga Saat ini ada lebih dari 400 spesies eucalyptus yang berbeda.

Tanaman ini memiliki kulit kayu yang memiliki getah, tanaman ini memiliki batang yang panjang dan daun melingkar yang daunya sulit dicerna jika dimakan secara utuh. Tanaman eucalyptys memiliki khasiat yang berasal dari minyak atsiri, minyak ini berasal dari daun eucalyptus, daun ini kemudian dikeringkan, lalu dihancurkan dan selanjutnya disuling untuk mendapatkan minyak esensial. Nah minyak inilah yang digunakan sebagai parfum, antiseptic, bahan kosmetik dan lain-lain.

Daun Eucalyptus yang diproses dengan disuling akan menghasilkan minyak yang tidak berwarna namun memiliki aroma yang kuat, minyak ini mengandung 1,8 – cineole yang biasa juga dikenal sebagai eucalyptol. (red)

Leave a reply