Saat Ramadhan, Semua Pihak Harus Saling Menghargai

0
469
Bagikan Sekarang

Jombang – Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat yang biasanya membuka warung saat bulan Ramadhan untuk saling menghormati. Pada saat yang sama, masyarakat juga harus memahami bahwa tidak seluruh penduduk Indonesia melaksanakan ibadah puasa.

“Terkait warung (saat siang Ramadhan, red), kita harus saling menghormati bahwa ada juga umat Islam yang tidak berpuasa, seperti musafir, wanita hamil, perempuan menyusui maupun yang sedang haid. Mereka juga butuh warung makan,” kata H Lukman Hakim Saifuddin usai menghadiri ‘Wisuda Mahasantri ke-3 Ma’had ‘Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang’, Senin (30 Mei 2016) sore.

Dalam hal ini, Menag menyatakan tidak ada larangan kepada pemilik warung makan membuka usahanya di siang hari. Yang terpenting baik yang berpuasa maupun tidak tetap saling menghormati dan menghargai.

Meski demikian, ia juga meminta masyarakat yang tidak berpuasa tetap menghormati dan menghargai yang sedang menjalankan ibadah puasa. “Sebaliknya, di Indonesia itu kan tidak semuanya muslim. Untuk yang non-muslim, harus juga menghormati dan menghargai kita,” lanjutnya.

Sementara itu, meski sudah ada ormas yang menentukan awal Ramadhan 1437 H, namun pemerintah memilih menunggu pelaksanaan sidang itsbat yang akan digelar 29 Syaban 1437 H atau Ahad (5 Juni 2016).

Sidang itsbat tersebut menghadirkan seluruh ormas Islam, ahli falak, akademisi serta tokoh agama. Jika dalam sidang tersebut ada yang melihat hilal, maka awal Ramadan 1437 H akan jatuh pada Senin (6 Juni 2016). Namun jika dalam sidang itsbat tidak ada yang melihat hilal, maka pihaknya akan melakukan istikmal atau penyempurnaan bilangan bulan.

“Kalau diputuskan istikmal, bararti awal Ramadan akan jatuh lusanya, atau pada Selasa (7 Juni 2016). Kami upayakan pelaksanaan awal Ramadan tahun ini serentak. Jika memang ada yang tidak bersamaan, maka harus saling menghormati,” tandas Lukman. (saiful)

Leave a reply