Rektor Baru UIN Malang, Prof Haris Dorong Dosen Jadi Guru Besar

0
1102
Bagikan Sekarang

Surabaya – Akhirnya Prof Dr Abdul Haris, MAg terpilih sebagai Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang periode 2017-2021. Hal mendesak yang akan dilakukan pada kepemimpinannya adalah memperkuat sumber daya manusia, termasuk mendorong lahirnya para guru besar. Juga memperkuat kemampuan akademis dan keterampilan mahasiswa.

“Untuk dosen yang sudah bergelar doktor (S3), diharapkan untuk segera mengajukan diri menjadi guru besar,” kata Prof Haris, sapaan akrabnya, Jumat (28/7) sebagaimana dilansir MalangTimes.

Seperti diketahui, saat ini UIN Malang masih memiliki lima guru besar. Jumlah guru besar ini merupakan yang paling sedikit jika dibandingkan dengan UIN di daerah lainnya. Bahkan dengan beberapa STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islan Negeri) ataupun IAIN (Institut Agama Islam Negeri) di daerah lain, jumlah guru besar UIN Malang masih kalah.

Ketua PW LP Ma’arif NU Jatim in juga berjanji akan memperkuat kualitas mahasiswa. Sehingga out put UIN Malang bisa bersaing di kancah global. “Mahasiswa yang selama ini digembleng dengan ma’had akan diperkuat lagi keilmuannya,” tandas guru besar bidang pendidikan Islam ini.

Dirinya juga mengajak semua pihak untuk memajukan UIN Malang dengan nilai-nilai Islam pula. Termasuk segera menghapus kotak-kotak yang selama ini ada akibat adanya suksesi pemilihan rektor.

Seperti diketahui, pada pemilihan rektor UIN Malang selama ini ada dua kubu besar. Yakni kubu incumbent yang menginginkan Prof. Dr. Mudjia Rahardjo terpilih lagi menjadi rektor untuk kali kedua.
Sedangkan kubu lain menginginkan ada rektor baru. Kubu ini tak mempersoalkan siapapun rektor yang terpilih, asalkan jangan incumbent. Dua calon yang digadang-gadang kubu ini adalah Prof Dr Haris dan Prof Dr Khusnuridho.

“Ibarat main bola, ada yang menang dan kalah. tapi sportivitas harus dijunjung tinggi. Dan saat ini semuanya harus dilupakan, kita harus menjalin ukhuwah islamiyah,” ucap Prof Haris.

Dia melanjutkan, UIN malang bisa berkembang cepat jika dijalin dengan kebersamaan, persaudaraan, dan persatuan. “Ini amanah Allah yang harus dijalankan dan dipertanggungjawabkan,” terangnya.

Di UIN Malang sebenarnya Prof Haris bukanlah orang asing. Sebab dia merupakan alumni UIN Malang. Hanya saja selama ini dirinya mengabdi di UIN Sunan Ampel Surabaya. Karenanya, sebagai orang baru di lingkungan UIN Malang, dirinya akan segera beradaptasi dan tentu saja tawadlu kepada guru-gurunya.

“Saya ini bisa dibilang orang baru. Namun, saya punya banyak guru di UIN Malang. Karenanya, di UIN Malang saya akan memposisikan diri sebagai murid,” pungkasnya. (s@if)

Leave a reply