Pesantren Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi, Pesan Wapres

0
707
EKONOMI PESANTREN
Bagikan Sekarang

JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menuturkan,selain menyiapkan orang-orang yang paham dalam bidang agama dan sebagai pusat dakwah, pesantren juga harus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat.

“Hari ini kami sekaligus mencanangkan itu. Banyak pesantren yang sudah memulai, tapi kami ingin semua pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi baik sekor keuangan maupun sektor riil,” ucapnya pada Akselerasi Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren dan Komunitas dalam Rangka Memperingati Hari Santri Nasional, melalui video conference, Kamis 22 Oktober 2020 malam.

Di pesantren-pesantren, sekarang dibangun Bank Wakaf Mikro (BWM) seperti yang dijelaskan Menteri Keuangan untuk ultramikro, kemudian ada BMT (Baitul Maal wa Tamwil).

“Kami dorong supaya pesantren membangun BMT supaya bisa memberdayakan masyarakat, kemudian yang BMT ini bisa juga menjadi channelin/executing dari bank-bank syariah yang ada untuk membiayai, masyarakat,” tutur Wapres.

Oleh karena itu, Wapres berharap, semua pesantren, bisa membangun BMT-BMT dan pembiayaannya nanti memperoleh selain dari bank syairah juga dari LPDB dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Selain itu ia juga meminta untuk mengembangkan program OPOP yang saat ini sedang dikembangkan tiap pesantren punya produk, atau juga mengembangkan produk-produk dari masyarakat.

“Saya mengapresiasi adanya pesantren yang sudah memulai, saya berharap yang sudah dilakukan baik di sektor keuangan maupun riil itu menjadi semacam role model yang nantinya bisa dikembangkan, direplikasi oleh pesantren-pesantren lain,” urainya.

Pesantren juga diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan ketahanan pangan. Salah satunya dengan mengembangkan Green Wakaf untuk ketahanan pangan berbasis pesantren.

Green Wakaf adalah program wakaf produktif di sektor pertanian (termasuk peternakan dan perikanan) yang dikelola oleh nadzir yang hasilnya untuk pesantren dan masyarakat miskin sebagai penerima manfaat (maukuf alaih).

Untuk pesantren yang berada di perkotaan, juga dikembangkan Urban Farming Pesantren, program pengembangan pertanian di lingkungan pesantren di perkotaan, yang memiliki lahan terbatas.

Urban farming dilaksanakan pesantren bersama masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan pendapatan.

“Pemerintah menyambut baik dan mengapresiasi bebagai inisiasi pengembangan ekonomi kerakyatan dan ekonomi syariah berbasis pesantren dan komunitas. Ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat,” tandasnya.

Turut tarut hadir dalam acara tersebut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Sekretaris Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah(KNEKS). (Red)

Leave a reply