
Surabaya — Dengan berakhirnya tempaan sebulan penuh pada bulan Ramadhan, diharapkan kualitas takwa semakin meningkat. Hal tersebut sebagai esensi dari diwajibkannya puasa yang dipungkasi dengan tradisi halal bihalal.
Harapan ini disampaikan KH Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah saat memberikan sambutan pada Halal Bihalal dan Silaturahim Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Rabu (19/7).
Bagi Ketua PWNU Jatim tersebut, Syawal dapat meningkatkan kualitas takwa dan perjuangan sebagaimana dijanjikan Allah. Inilah esensi Ramadhan dan halal bihalal, yakni bertambahnya ketaatan. “Hari raya sejatinya adalah amal taatnya kian bertambah, thaatuhul jadid. Semoga hal ini yang bisa diraih saat Syawal,” kata Kiai Mutawakkil.
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo tersebut mengemukakan, ketakwaan yang berkualitas sangat dibutuhkan khusunya bagi para pegiat NU. “Dari mulai PBNU dan ranting bahkan anak ranting sangat membutuhkan takwa,” tandasnya. Karena tantangan dan godaan semakin tidak ringan. Kita yang diberikan kesempatan melanjutkan estafet lewat ikhtiar sebagai pegiat jam’iyah merasakan manfaatnya sampai saat ini, lanjutnya.
Karena itu, tempaan selama Ramadhan harus dapat diteruskan di sisa bulan berikutnya. “Ini sebagai rasa syukur karena masih diberikan kesempatan bersama Ramadhan,” ungkapnya.
Kegiatan halal bihalal juga diisi dengan pengumuman juara NU Award. Pada kesempatan tersebut, Kiai Mutawakkil menyampaikan komitmennya untuk seirama dengan PBNU baik dalam mendukung Perppu Ormas, serta menolak kebijakan Full Day School. (s@if)