
Pacitan — Sepekan lagi PCNU Pacitan akan menggelar hajat besar berupa Konferensi Cabang atau Konfercab. Forum musyawarah tertinggi pada tingkatan PCNU ini akan digelar 23 April 2017 mendatang di Perguruan Islam Pondok Wates, Widoro.
Kepastian tersebut disampaikan Sekretaris panitia Konfercab, Nur Arifin Hamid, Sabtu (15/4). Ia mengatakan, Konfercab NU tahun ini akan mengangkat tema “Menguatkan struktur, membina kultur dan membumikan tradisi untuk Pacitan yang sejahtera”.
Konfercab NU yang menjadi ajang pemilihan pemimpin ini, katanya, akan menerapkan sistem Ahlul Halli wal Aqdi atau Ahwa dalam memilih Rais Syuriyah. Hal tersebut sesuai perubahan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga NU pada Muktamar Ke-33 NU di Jombang.
“Betul, alasannya kita patuh terhadap keputusan hasil Muktamar NU 33 di Jombang, pada ART pasal 42 diatur tentang Pemilihan dan Penetapan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama,” katanya saat ditanya alasan menggunakan sistem Ahwa.
Namun, ia belum menyebut siapa saja nama kiai yang layak dan akan duduk menjadi anggota Ahwa. “Jadi untuk nama-nama kiai calon anggota AHWA untuk mempermudah peserta konferensi akan dilist oleh Panitia berdasarkan hasil rapat Syuriyah PCNU Pacitan dan dilampirkan pada surat undangan Konfercab ke masing-masing MWC dan Ranting NU,” jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, dalam pemilihan ketua tanfidziah tetap melalui pemungutan suara langsung. Ada 12 Majelis Wakil Cabang (MWC) yang akan memberikan suara. ”Pengurus cabang, Pengurus MWC, Pengurus Ranting masing-masing mempunyai hak 1 suara,” imbuhnya.
Ia berharap pada momentum Konfercab tahun ini, NU Pacitan dapat mempunyai struktur yang sehat dan mampu memenej organisasi dengan baik. “Begitu juga NU Pacitan akan terus berupaya memperhatikan warga Nahdliyyin dalam berislam serta menjaga tradisi budaya lokal yang sesuai dengan aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah,” pungkasnya. (PN/s@if)