
SURABAYA – Memeriahkan Hari Santri pada 22 Oktober, menjadi momen penting untuk mengingatkan bahwa masjid merupakan basis berbagai aktivitas NU. Untuk itu, Lembaga Takmir Masjid (LTM) PWNU Jatim, menggelar serangkaian acara dalam peringatan Hari Santri, dengan menggelar Lomba Shalawat Al-Banjari dan Lomba Peragaan Busana Muslimah Jilbab.
Untuk itu, LTM PWNU Jatim telah melakukan sosialisasi pada Sabtu (1/10/2016), dihadiri Ketua PWNU Jatim KH Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah. Sebagaimana diinstruksikan PBNU, LTM PWNU Jatim mengajak seluruh takmir masjid di Jatim untuk melakukan pembacaan 1 Miliar
Shalawat Nariyah pada tanggal 21 Oktober 2016 malam.
Sedang penyelenggaraan Lomba Shalawat Al-Banjari dan Lomba Peragaan Busana Muslimah Jilbab pada 29-30 Oktober 2016 di parkir utara gedung PWNU Jatim di Surabaya.
“Kita kembali ke masjid sebagai basis aktivitas NU. Untuk itu, LTM PWNU Jatim sangat tepat dengan sernagkaian kegiatan untuk mendukung peringatan Hari Santri tahun ini,” tutur KH M Hasan Mutawakkil Alallah.
Dalam penjelasannya, sekretaris LTM PWNI JATIM Ahmad Arizal (mewakili KH Fuad Anwar, Ketua LTM PWNU Jatim), mengatakan, “Seringkali kita melihat busana yang indah bagi perempuan dengan jilbab, dikenakan para remaja masjid. Masjid menjadi nuansa dan kegiatan Islam begitu tersyiarkan. Itulah yang menjadi motif kami,” tuturnya.
Dengan penyelenggaraan Lomba Shalawat Al-Banjari dan Lomba Peragaan Busana Jilbab, pihaknya ingin mengajak generasi muda Muslimah untuk tampil trendi tanpa menanggalkan nilai-nilai ajaran agama Islam. (red)