Menjadi Lebih Baik Usai Ramadhan, Tanda Puasa Diterima

0
934
Bagikan Sekarang

Jember – Cara mengetahui diterima atau tertolaknya ibadah puasa kita adalah perilaku keseharian. Bila ternyata lebih baik, maka dapat dipastikan puasa makbul, demikian pula sebaliknya.

Demikian sebagaimana disampaikan Kiai MN Harisudin saat memberikan ceramah di masjid Nurul Falah Perumahan Pondok Gede Jember, Ahad (18/6). Kegiatan diawali shalat Shubuh berjamaah dengan ratus warga sekitar.

Menurut Katib Syuriah PCNU Jember tersebut, kalau setelah Ramadlan perilaku bertambah baik, maka itu sebagai indikasi puasa diterima. “Misalnya, dia tambah rajin bersedekah, tambah rajin ke masjid, tambah sayang kepada keluarga, dan seterusnya, ini indikasi kalau puasanya diterima Allah SWT,” kata Wakil Ketua PW Lembaga Ta’lif wan-Nasyr NU Jawa Timur tersebut.

Hal itu juga berlaku kebalikannya. Sehingga bila seseorang tidak bertambah baik, maka tentu demikian ini menjadi indikasi amal ibadah puasa masih belum diterima. “Sehingga perlu ditingkatkan dan ditingkatkan lagi,” pesannya.

Kiai MN Harisudin mengutip kata mutiara Ibnu Athaillah al-Iskandari dalam Kitab Hikam yakni barangsiapa mendapatkan buah amalnya di dunia, maka itu menjadi petunjuk diterima amalnya di akhirat. “Jadi kalau orang setelah puasa, setelah ibadah haji, atau umrah, kok tambah baik, maka itu tandanya puasanya diterima oleh Allah Swt,” jelas dosen pascasarjana IAIN Jember ini.

Untuk menuju amal yang terima ini, lanjut Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Jember ini, maka seseorang harus meningkatkan kualitas amal. “Selain amalnya yang harus dipandu dengan ilmu, maka juga harus dibersihkan dari sifat riya’ atau pamer, ujub, merasa paling shaleh,” pungkasnya. (Shohibul Ulum/s@if)

Leave a reply