
SURABAYA: Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur menyelenggarakan Pemantapan nilai ajaran Ahlussunnah Waljamaah an-Nahdliyah (Aswaja an-Nahdliyah) untuk jajaran direksi, dokter, dan karyawan selama tiga hari, Rabu-Jumat 29-31 Agustus 2018 di Aula RSI setempat.
Pihak RSI kebanggaan warga NU di kota udang ini, mengundang tim Aswaja NU Center Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, dan tim buku Khazanah Aswaja yang diterbitkan Aswaja NU Center PWNU Jatim.
Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo Hidayatullah menyampaikan, kegiatan ini penting dilakukan, di samping sebagai media untuk mendalami ajaran serta nilai-nilai Aswaja an-Nahdliyah bagi jajaran RSI, juga sebagai upaya menguatkan pola pikir mereka tentang Aswaja an-Nahdliyah.
“Menjadi NU itu bukan hanya tahlilan, tapi juga cara berpikirnya,” ujar pria yang juga putra dari KH Hasyim Lathif ini, dikutip pwnujatim.or.id, Jumat 30 Agustus 2018.
Acara yang diikuti sekitar 460 peserta ini, diharapkan memang benar-benar memberikan manfaat kepada masing-masing jajaran RSI. “Semoga yang sudah NU semakin kuat ke-NU-annya. Tidak kami paksa menjadi NU, tapi setidaknya paham NU,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang tim penulis buku Khazanah Aswaja Yusuf Suharto mengungkapkan, ada literatur buku mengenai Aswaja yang bagus untuk dijadikan rujukan warga nahdliyin dalam memahami NU dan Aswaja.
“Di Sidoarjo ini, ada Kiai NU yang tahun 70-an menulis buku Aswaja, judulnya NU sebagai Panji Ahlussunah wal Jamaah, nama beliau adalah KH Hasyim Lathif,” ucapnya.
Buku tersebut menurutnya harus manjadi perhatian, khususnya untuk kalangan nahdliyin Sidoarjo, lantaran buku ini sudah hampir dilupakan publik.
“Buku Aswaja karya Kiai Hasyim Lathif yang merupakan kelahiran Sumobito, Jombang hampir-hampir dilupakan orang, padahal buku ini bagus dan padat. Antara lain mengupas makna Al-Muhafadzatu ‘alal qadimis shalih wal akhdzu biljadidil ashlah,” imbuhnya.
Buku ini, paparnya, tidak boleh dilupakan, setidaknya ada penerbit yang hendak menerbitkan ulang.
Materi dalam giat Pemantapan Aswaja ini meliputi mengapa harus NU, sejarah, definisi dan identifikasi Aswaja, syariah dan landasan amaliyah, aqidah dan tasawuf, dan sanad keilmuan NU.
Sementara Pematerinya adalah KH Abdurrahman Navis, Kiai Sholeh Qosim, Ustadz Ma’ruf Khozin, Ustadz Aisy Karomi, Ustadz Ahmad Muntaha, Ustadz Sholihuddin, dan Yusuf Suharto. (red)