Kondisi Makam Pegiat NU di Surabaya Memprihatinkan

0
1817
Bagikan Sekarang

pcnu surabayaSURABAYA – Mengapa diperintah berziarah ke kuburan? Disamping untuk mengingat mati, mengenang jasa para almarhum, juga merawat makam agar terpelihara.

Kondisi makam yang memprihatinkan dapat dilihat saat berziarah ke pemakaman Rangkah Surabaya. Di pemakaman yang sempit dan masuk perumahan kumuh tersebut padahal bersemayam KH Mas Alwi, kiai yang menciptakan nama Nahdlatul Ulama.

Membaca ulang kiprah dan dedikasi KH Mas Alwi, tentunya sangat kontras dengan kondisi makamnya saat ini. Pesarean kiai yang menciptakan nama NU tersebut berada di lokasi yang sempit dan menyendiri di tengah rumah warga.

“Kegiatan ziarah ke makam ini penting untuk mengenang jasa para pendiri NU khususnya yang berasal dari Surabaya. Dalam kegiatan ini kita wajib untuk kirim doa kepada para pendiri NU yang telah banyak berperan dalam kepentingan bangsa ini,” ujar Ahmad Muhibbin Zuhri, Ahad (24 April 2016).

Ketua PCNU Surabaya ini bersama nahdliyin mengadakan tapak tilas ke pesarean para pegiat NU dalam rangkaian Harlah ke-93 NU.

Tapak tilas diawali dengan ziarah ke makam pencipta lambang NU KH Ridwan Abdullah di Makam Umum Tembok. Ziarah dilanjutkan menuju area makam Sunan Ampel. “Di area Sunan Ampel ini selain mendoakan Sunan Ampel juga mendoakan Ketua Umum pertama NU Hasan Gipo yang dimakamkan di area pemakaman sekitar Masjid Ampel,” jelas Muhibbin, sapaan akrabnya.

Usai dari Ampel, ratusan pengurus yang terdiri dari Rais dan Ketua PCNU Kota Surabaya serta utusan dari badan otonom serta lembaga menuju area pemakaman Rangkah. Kegiatan ini dilanjutkan ke makam Sunan Bungkul yang lebih dikenal Taman Bungkul. (NUo/Saiful)

Leave a reply