Jember — Jika seseorang permintaannya ingin dikabulkan Allah SWT, maka dia juga melakukan perintah sebanyak mungkin.
Demikian disampaikan Kiai M.N. Harisudinpada ceramah Shubuh di Bank Mu’amalah Jember. Hadir dalam acara rangkaian Khatmil Qur’an dan Qiyamul Lail tak kurang 60 orang pegawai, termasuk kepala bank setempat, Bapak Nasrullah.
Kiai Harisudin menceritakan bahwa ada seorang kaya raya yang cepat sekali membangun rumah di Jakarta. Dua rumahnya seharga milyaran hanya dibangun dalam tempo tidak kurang dari 10 bulan. Seorang teman bertanya, dengan amalan apa bisa cepat membangun rumah tersebut. Iia menjawab hanya bermodal sajadah dan air wudlu.
“Maksudnya apa?”tanya sang teman. “Yaitu Shalat Dluha dua belas rakaat,” aku orang kaya raya tadi. Jadi, dengan hanya modal Shalat Dluha 12 rakaat dia bisa membangun rumah dengan cepat. Subhanallah.
Kiai Harisudin menegaskan bahwa inilah yang disebut dalam kitab al-Hikam karya Ibnu Athailah al-Iskandari dengan “Khairu ma tatlubuhi minhu huwa ma thalibuhu minka”. “Artinya, sebaik-baik apa yang kamu minta pada Allah SWT adalah apa yang Ia tuntut kepada kamu. Jadi jika kamu minta banyak kepada-Nya, maka tuntutan Allah yang banyak kepada kamu juga seharusnya dilakukan. Jangan banyak minta kepada Allah tapi perintah-Nya hanya sedikit yang kita lakukan. Ya tidak imbang namanya”, tandas Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember tersebut disambut ger para hadirin.
Katib Syuriah PCNU Jember ini menyampaikan beberapa pengusaha yang sukses dengan Shalat Dluha 12 rakaat. Misalnya Dr KH. Asep Saefudin Chalim, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Umah Pacet Mojokerto yang istiqamah membangun pesantren. Menurut Kiai Asep, resepnya Shalat Dluha 12 rakaat.
“Saya punya seorang karyawan. Sudah 3 tahun yang silam praktek Shalat Dluha 12 rakaat,” katanya. Dan yang bersangkutan bercerita bahwa sejak mendapat tausiyah untuk praktek seperti itu dia menjalankan dengan konsiusten. Hasilnya? Sejak saat itu sampai sekarang yang bersangkutan tidak pernah kekurangan rizki, padahal sebelumnya hidup prihatin. Bahkan dia bisa memberi uang kepada orang tua dan adik-adiknya, lanjut dosen pasca sarjana IAIN Jember ini.
Karena itu, Kiai Harisudin mengingatkan, bahwa untuk memperoleh banyak dari Allah, maka harus diimbangi dengan banyak melakukan perintah-Nya. “Insyaallah akan dikabulkan,” pungkasnya. (Anwari/saiful).