Halal Bihalal Virtual PWNU se-Indonesia, Ini Pesan Aktual PBNU

0
695
Bagikan Sekarang

JAKARTA — Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, sikap pemerintah yang cepat memutuskan tidak memberangkatkan jemaah haji Indonesia 2020 cukup disayangkan. Padahal Arab Saudi belum memberi putusan apapun.

Menurut Kiai Said Aqil Siroj, keputusan pemerintah yang terlalu buru-buru untuk tidak memberangkatkan jemaah haji Indonesia.

Alasan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama tidak mengadakan haji karena sampai saat ini Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan akan membuka atau tidak penyelenggaraan haji.

“Sehingga hal ini berpengaruh pada persiapan Indonesia yang tidak mungkin maksimal,” kata Kiai Said Aqil, dalam acara Halal Bihalal Virtual, Rabu 3 Juni 2020 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat.

Dalam acara Halal Bihalal yang disiarkan langsung lewat live streaming diikuti seluruh pengurus wilayah NU se-Indonesia. Dari PWNU Jatim diikuti KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim bersama jajarannya.

Sedang dari PBNU, selain Ketua Umum, juga Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Am KH Yahya Cholil Staquf, dll. Sejumlah utusan menyampaikan ucapan langsung, seperti PWNU Sumatera Utara, PWNU Nangroe Aceh Darussalam, PWNU Papua, PWNU Kalimantan Selatan, dll.

Pada bagian lain, umat Islam yang sudah mendaftar haji diminta sabar dan menerima keputusan ini dan masalah uang yang sudah dibayarkan bisa ditarik kembali.

“Menurut saya mengapa mendahului keputusan Pemerintah Saudi Arabia. Harusnya tunggu dulu keputusan dari Saudi Arabia. Kalau mereka menutup ibadah haji baru kita putuskan tidak ada haji,” kata Kiai Said Aqil.

Selain itu setahu Kiai Said Aqil, keputusan Kementerian Agama tidak berkoordinasi dengan DPR

“Setahu saya DPR tidak diajak ngomong bahwa haji ditiadakan. Hal seperti itu terkadang kita menganggap terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan,” ujarnya.

Masalah persiapan sebenarnya, kata Kiai Said Aqil, pemerintah telah melaksanakan haji sejak dulu, selayaknya harus semakin cerdas, semakin sempurna dan ada antisipasi dalam menghadapi berbagai persoalan haji.

“Nggak sekedar alasan, persiapan belum sempurna, tidak siap. Padahal tiap tahun sudah menyelenggarakan haji dari jaman sebelum merdeka sampai sekarang. Kok gak semakin pinter gitu loh,” kata Kiai Said. (Red)

Leave a reply