Halal Bihalal Kiai Sepuh, Satu Barisan Sukseskan Pilgub Jatim

0
902
Bagikan Sekarang

Halal Bihalal Kiai Sepuh, Satu Barisan Sukseskan Pilgub Jatim

KEDIRI — KH Zainuddin Jazuli, pengasuh Pesantren Ploso, Kediri, menjadi tuan rumah berkumpulnya sejumlah kiai sepuh, Sabtu (16/6/2018). Selain bersilaturrahmi dan halal bihalal, acara yang juga dihadiri Calon Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ini juga membahas situasi terkini khususnya menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Selain tuan rumah KH Zainuddin Jazuli, hadir dalam acara ini KH Kafabihi Mahrus, Pengasuh Pesantren Lirboyo; KH Anwar Iskandar, Pengasuh Pesantren Al Amin Kediri; serta KH Nurul Huda Jazuli dan KH Fuad Jazuli, keduanya juga pengasuh pesantren Ploso, Kediri.

“Pertemuan ini untuk halal bihalal, menyambung silaturrahmi,” kata Gus Ipul usai bertemu dengan sejumlah kiai di kediaman KH Zainuddin.

Sowan ke kiai merupakan kebiasaan yang dilakukan Gus Ipul. Tidak hanya saat lebaran, di hari biasa Gus Ipul juga rajin sowan ke kiai dan ulama.

Menurut Gus Ipul, dalam kesempatan ini dia juga melaporkan beberapa perkembangan khususnya menjelang pemilihan gubernur.

Melihat kondisi saat ini, KH Nurul Huda Jazuli juga meminta Gus Ipul bersabar terutama menanggapi serangan kampanye keluarnya fatwa Fardhu ‘Ain yang disertai dengan penyebutan bahwa pendukung Gus Ipul-Mbak Puti telah ingkar Allah, ingkar Nabi.

“Maju terus Gus, Insya Allah menang. Semua alumni Ploso dan pesantren-pesantren lainnya sudah bergerak dan terus merapatkan barisan di bawah,” kata KH Zainuddin.

KH Zainuddin juga menjelaskan bahwa para kiai mendukung Gus Ipul melalui berbagai pertimbangan dan istikharah.

Gus Abdur Rohman Al-Kautsar (Gus Kautsar), putra KH Nurul Huda Jazuli, yang juga mendampingi dalam acara silaturrahmi ini mengatakan, fatwa Fardhu ‘Ain yang disertai dengan penyebutan bahwa pendukung Gus Ipul-Mbak Puti telah ingkar Allah, ingkar Nabi, inilah yang membuat siatuasi pilkada tidak kondusif.

Ini diperparah dengan kampanye menyerang setelah keluarnya spanduk-spanduk fatwa di jalanan. “Situasi ini harus bisa dikendalikan dan apinya dipadamkan. Jangan hanya ribut soal asapnya. Ada asap tentu ada api,” kata Gus Kautsar.

Gus Kautsar juga menyayangkan dan balik bertanya dalil yang digunakan sehingga mengkafirkan dan menyebut bahwa pendukung Gus Ipul-Mbak Puti telah ingkar Allah dan ingkar Nabi. Padahal, pendukung Gus Ipul-Mbak Puti adalah para ulama dan kiai sepuh.

“Para Kiai mendukung Gus Ipul tidak sembarangan. Masak kiai-kiai dikafirkan dan dianggap ingkar Allah, ingkar Nabi,” kata Gus Kautsar.

Sementara itu, selain silaturrahmi dengan sejumlah kiai di Ploso, pada pagi hari kemarin, Gus Ipul juga sempat bersilaturrahmi dengan KH Nawawi Abdul Jalil di Sidogiri, Pasuruan. Dari Ploso, Gus Ipul juga melanjutkan silaturrahminya ke kediaman KH Anwar Mansyur, Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri.

Sebelumnya, KH Asep Saifuddin Chalim yang merupakan pendukung utama Khofifah-Emil mengeluarkan fatwa Fardhu ‘Ain memilih Khofifah. Dalam fatwa itu juga disertai ancaman bahwa mereka yang mendukung Gus Ipul-Mbak Puti dianggap telah ingkar Allah dan ingkar Nabi. (red)

Leave a reply