Gus Ali: Hanya Organisasi Moderat yang Awet

0
521
Bagikan Sekarang

gus aliKH Agoes Ali Masyhuri menegaskan bahwa karakter utama organisasi yang akan bertahan lama adalah yang memiliki ciri moderat. Pernyataan ini disampaikan dalam peringatan Harlah ke-9 NU di Kantor PWNU Jatim Ahad (24 April) lalu. Karakter ini adalah ciri yang ditampilkan oleh Nahdlatul Ulama selama ini. NU selain moderat, juga memiliki posisi dan peran sebagai pengayom, baik pengayom bagi warga masyarakat, bangsa dan Negara. KH Agoes Ali Masyhuri atau yang biasa disapa Gus Ali menggambarkan posisi tersebut seperti payung. “Untuk bisa mengayomi, maka payung harus lebih besar dari yang dipayungi”, demikian ungkapan untuk menggambarkan peran NU sebagai pengayom.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ali juga menegaskan bahwa organisasi yang kuat harus memiliki akar ideologi, budaya dan kemandirian yang kuat. Nahdlatul Ulama tidak boleh menggantungkan nasibnya kepada pihak lain, ia harus mandiri, demikian ditegaskan oleh Gus Ali, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur. Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh para Aulia dan Kyai membawa misi dakwah yang rahmatan lil alamiin, santun dan menanamkan cinta tanah air. Keberhasilan para kyai mendirikan dan membesarkan NU bukan hanya karena kehebatan seseorang saja, tetapi karena ada kyai-kyai lain yang mendukungnya. Demikian pula, untuk membesarkan NU di masa depan tidak hanya bisa mengandalkan kepada satu atau dua orang semata, tetapi membutuhkan peran aktif seluruh elemen yang ada.

Peringatan Harlah ke-93 NU ini dihadiri oleh perwakilan jajaran pengurus wilayah, cabang, badan otonom, lembaga, serta tamu undangan lainnya. Untuk memeriahkan acara ini, disediakan 93 tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, atas usia NU yang sudah memasuki 1 abad.

Leave a reply