
Jpeg
Surabaya — Keberadaan narkotika dan obat-obatan terlarang atau narkoba cukup memprihatinkan. Dibutuhkan komitmen berbagai kalangan dalam mencegah kian meluasnya peredaran obat berbahaya tersebut.
Karenanya Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Jatim menggandeng PWNU dalam melaksanakan bimbingan teknis di masyarakat. Hampir seluruh lembaga dan badan otonom mengikuti acara yang diselengarakan di Kantor BNNP, Jl Ngagel Madya V/22, Bratang Surabaya tersebut.
“Kegiatan ini adalah awal untuk pencegahan narkoba. Ini adalah awal yang sifatnya koordinatif untuk memerangi narkoba di Jawa Timur,” kata Amrin Remico, Ketua BNNP Jawa Timur, saat memberikan sambutan di hadapan 30 peserta dari PWNU Jatim, Kamis (15/9/2016).
Amir Remico berharap kepada ormas Islam terbesar di Indonesia ini untuk terus berkomitmen bersama BNNP Jatim menyuarakan bebas narkoba. Karena bagaimanapun mencegah lebih baik dari pada mengobati. “Kegiatan ini diharapkan bisa menyentuh pesantren dan bisa masuk pada materi khutbah Jumat,” pintanya.
Bersama elemen lain, PWNU Jatim bertekad memerangi penyalahgunaan narkoba dan sejenisnya. “Dari kita untuk keselamatan generasi bangsa,” kata KH M Hasan Mutawakkil Alalllah.
Ketua PWNU Jatim ini juga menegaskan bahwa narkoba tidak kalah berbahaya dibandingkan teroris dan gerakan radikal. Narkoba adalah musuh bersama semua elemen bangsa termasuk NU. “Semua agama mengharamkan penggunaan narkoba, apalagi sekarang narkoba sudah masuk pada generasi muda,” kata Kiai Mutawakkil, sapaan akrabnya.
Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong ini akan terus mensosialisasikan pencegahan narkoba di pesantren, madrasah dan sekolah di lingkungan NU. “Hasil kegiatan ini terus kita kawal hingga nantinya akan melahirkan MoU, pembuatan buku saku kepada santri dan masyarakat umum,” pungkasnya. (Rofii Boenawi/saiful)