Diskusi Harlah, LTN NU Jatim Hadirkan Tiga Narasumber

0
768
Bagikan Sekarang

Surabaya – Pengurus Wilayah Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama Jawa Timur atau PW LTN NU Jatim mengadakan diskusi interaktif. Kegiatan sebagai refleksi dari hari lahir atau harlah lembaga ini yang telah memasuki usia 33 tahun.

Diskusi yang mengambil tema Revitalisasi Peran LTN dalam Konstelasi Pertarungan Narasi di Era Medsos tersebut berlangsung Kamis (28/12) di kantin PWNU Jatim. Tampil sebagai narasumber yakni Riadi Ngasiran (Majalah Aula), Sururi Arumbani (TV9) serta Hikmah Bafaqih (Fatayat NU Jatim).

Dalam sambutannya, Ketua PW LTN NU Jatim, Ahmad Najib AR mengingatkan bahwa saat ini tantangan zaman semakin berat. “Namun demikian kita harus menghadapinya dengan kegiatan terukur dan memiliki pengaruh yang tepat,” kata Gus Najib.

Di hadapan narasumber dan undangan yang memadati ruangan, alumnus pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut mengemukakan sejumlah kegiatan yang telah dilakukan. “Dari mulai Indonesia Menulis, Madrasah Jurnalistik, Amal Jariyah Buku, hingga Asosiasi Penerbit NU atau Asbitnu,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Gus Najib berharap ada kritik dan tambahan saran agar khidmat PW LTN NU Jatim kian dirasakan. “Mohon saran dan juga kritik agar ikhtiar yang selama ini kami lakukan benar-benar sesuai harapan,” pintanya.

Masing-masing narasumber memberikan sejumlah catatan terkait era media sosial atau medsos yang demikian digemari masyarakat. “Kendati demikian, kita jangan terlalu larut dengan era medsos,” kata Riadi Ngasiran.

Sururi Arumbani juga mengajak warga NU untuk bisa mendokumentasikan sejumlah ceramah dan uswah yang dilakukan para ulama dan kiai. “Bila ini dilakukan, dapat menjadi sumbangsih sangat berarti bagi masyarakat bawah,” katanya.

Hikmah Bafaqih mengingatkan akan peran penting yang menjadi tugas bersama. “Ada banyak ruang kosong yang harus diisi oleh kita khususnya LT NU untuk memperkaya literasi,” kata Ketua PW Fatayat NU Jatim tersebut.

Ia menyoroti pengguna medsos yang cenderung bebas dan tanpa kontrol. “Harusnya kita membangun kesadaran diri sendiri bahwa semua orang memiliki batasan, termasuk saat bermedsos,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Hikmah sepakat agar kontra narasi yang lebih menjunjung perbedaan, toleransi juga harus selalu disiapkan. “Jangan malah melawan narasi yang tidak santun,” sergahnya.

Diskusi dipandu Sekretaris PW LTN NU Jatim, Ahmad Karomi dan berlangsung hingga jelang dini hari. (s@if)

Leave a reply