Cintailah NU, Dua Kalimat Pamungkas Kiai As’ad dan KH Sufyan

0
1115
Bagikan Sekarang

MUTIARA ULAMA — KH As’ad Syamsul Arifin adalah santri Syaikhona Kholil Bangkalan sekaligus santri KH Muhammad Hasyim Asy’ari (almaghfurlahum). Kiai As’ad muda adalah perantara pesan-pesan perjuangan sebelum berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) pada 31 Januari 1926.

Kiai As’ad Syamsul Arifin, karenanya, dalam perjalanan hidupnya berjuang untuk Islam dan tegaknya ajaran Ahlussunnah waljamaah yang diperjuangkan para gurunya.

Muassis dan masyayikh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Asembagus Situbondo ini, mempunyai pesan kepada para santrinya untuk tetap tegak bersama memperjuangkan NU sebagai bagian dari perjuangan Islam.

“Santri saya yang keluar dari NU jangan harap kelak bisa berkumpul dengan saya di akhirat.”
(KHR. As’ad Syamsul Arifin)

Selain itu, ada pesan lain dari KH Sufyan Miftahul Arifin (almaghfurlah), sesepuh NU di Situbondo, yang juga besan Kiai As’ad Syamsul Arifin. Berpesan indah bagi para santrinya:

“Jika nanti ada Ormas baru, sempalan dari NU, jangan dihiraukan… Mereka tidak akan bertahan lama dan akan terpecah bela.
(KH.Sufyan Miftahul Arifin)

Demikian semoga bermanfaat. (Red)

Leave a reply