Catatan: Ustadz M. Ma’ruf Khozin, Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur

Bagikan Sekarang

Kilas Balik Aswaja NU Center

Pelantikan PWNU Jatim di Denanyar 2018

Embrio awalnya lebih bersifat forum kajian yang temanya secara khusus membahas hujjah dan ilmu yang berhubungan erat dengan dalil-dalil Aswaja saat marak-maraknya aliran yang menggugat keabsahan Amaliah Aswaja dan NKRI, sejak periode PWNU 2010-2015.

Kemudian terwujudlah Kajian Islam Ahlussunah yang populer dengan nama Kiswah. Setelah terus berkembang Kiswah ini menjadi salah satu divisi dalam Aswaja NU Center yang diresmikkan pada 2011 oleh Dr. KH As’ad Said Ali yang saat itu sebagai Wakil Ketua Umum PBNU . Sedangkan kedudukan legal formal dari Aswaja NU Center adalah sebagai pelaksana program dari amanat konferensi wilayah NU Jatim. Hingga saat ini Aswaja NU Center masih belum menjadi lembaga, sifatnya masih ad hock (badan khusus, kepanitiaan) yang diberi SK oleh pengurus NU di masing-masing tingkatan.

Adalah KH. Abdurrahman Navis LC. MHI sebagai Direktur pertama bersama KH Muhyiddin Abdus Somad dan Ust Idrus Ramli, keduanya dari Jember. KH Abdurrahman Navis dalam pandangan saya telah berhasil:

1. Menghidupkan perangkat organisasi ini sampai ke Cabang-cabang (bahkan sebagian sampai ke MWC NU tingkat Kecamatan) se Jatim. Dahulu sering saya sering menyertai beliau melantik beberapa pengurus Aswaja NU Center se Jatim.

2. Merumuskan kerangka organisasi, program kerja yang ril, personil, para pemateri (dewan pakar), para penulis buku-buku Aswaja dan perangkat lainnya.

3. Gebrakan awal yang sangat fenomenal yaitu Olimpiade Aswaja se Jatim dengan meliputi beberapa cabang ilmu yang dilombakan.

4. Menggerakkan divisi dalam organisasi, ada yang bersifat mingguan dan bulanan. (A) Kiswah, kajian Islam Ahlussunah setiap Sabtu sore. (B) Makwah, maktabah (pustaka) Ahlussunah baik manual maupun digital. (C) Uswah, usaha sosialisasi Ahlussunah melalui web, buku dan lainnya. (D) Biswah, bimbingan Ahlussunah dengan menerbitkan buletin Aswaja ke beberapa masjid. Dan (E) Dakwah, Daurah Kader Ahlussunah yang dilaksanakan bulanan dengan kader dari komunitas tertentu, misalnya Lembaga, Banom, Takmir Masjid, Mahasiswa, Santri, dan sebagainya.

5. Berhasil memperkenalkan Aswaja NU Center ke beberapa kota di luar pulau seperti Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua dan Sumatera. Dan mereka menghadapi hal yang sama seperti yang dialami di Jawa Timur.

6. Mencetak pembela Aswaja di berbagai kota di Jatim melalui TOT (Training of Trainer).

7. Dan prestasi besar lainnya.

Kini, beliau mengamanatkan semua tugas mulia itu kepada kami bertiga. Saya, Ust Faris Khoirul Anam Lc. MHI. Dan Ust Muhaimin Po MPdI.

Semoga Allah senantiasa memberikan pertolongan dan kemudahan kepada kami untuk tetap melanjutkan dan mengembangkan Aswaja NU Center. Amin

Leave a reply