Bintang Kejora di Papua, dan Sikap Gus Dur

0
711
Bagikan Sekarang

SURABAYA — “Bapak Presiden, kami laporkan di Papua ada pengibaran bendera Bintang Kejora,” ujar Wiranto melapor.

Mendengar laporan tersebut, kemudian Presiden Abdurrahman wahid bertanya, “Apa masih ada bendera Merah Putihnya?” tanya Presiden ke-4 RI yang akrab Gus Dur.

“Ada hanya satu, tinggi,” ujar Wiranto sigap.

Mendengar jawaban itu, Gus Dur kemudian menjawab, “Ya sudah, anggap saja Bintang Kejora itu umbul-umbul,” ujar Gus Dur santai.

“Tapi Bapak Presiden, ini sangat berbahaya,” sergah Wiranto.

Gus Dur pun menjawab, “Pikiran Bapak yang harus berubah. Apa susahnya menganggap Bintang Kejora sebagai umbul-umbul! Sepak bola saja banyak benderanya!” ucap Gus Dur.
Kisah tersebut, dituturkan kembali Muhammad AS Hikam, Menristek zaman Presiden Gus Dur dalam Gus Durku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita (2013). Ketika itu Wiranto menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) dan melapor ke Pak Presiden terkait pengibaran bendera OPM, Bintang Kejora.
Agaknya, sejarah memang berulang. Wiranto kini di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres M Jusuf Kalla, Wiranto kembali sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Kini, sikap Wiranto lebih mengedepankan nilai kultural dan kemanusiaan dalam menghadapi masalah Papua itu. Seperti tampak dari sikap Wiranto dalam acara kesenian masyarakat Papua di Bundaran HI, Jakarta, Minggu 1 September 2019. Ia menyatakan saat ini situasi keamanan di Papua dan Papua Barat berangsur aman. Ia meminta seluruh elemen masyarakat menjaga situasi tetap aman.
“Hari ini kita sangat bersyukur ya, bahwa kita mendengar saudara-saudara kita di Papua – Papua Barat sana sudah berdamai, sudah tenang, kehidupan mulai berjalan lagi, toko-toko sudah buka,” ujar Wiranto.
Melalui acara kesenian khas Papua ini, bagi Wiranto, terlihat pula masyarakat Papua diterima dengan baik di Indonesia. Dalam acara tersebut Wiranto turut menyanyikan lagu Maluku Tanah Pusaka. Beberapa lirik ia ubah untuk menunjukkan persaudaran bangsa Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Ia pun mengingatkan masyarakat di Papua dan Papua Barat tak lagi bertindak anarki dan menyampaikan aspirasi secara damai.
Akhirnya, Wiranto pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh tokoh Papua yang telah membantu pemerintah menciptakan situasi yang aman usai kerusuhan. “Terima kasih kepada temen-temen di Papua – Papua Barat yang sudah sadar bahwa tidak perlu kita berkelahi, tidak perlu kita anarki, tidak perlu kita bakar-bakaran,” ujar Wiranto.
“Kita semua mencoba untuk menyiarkan bahwa kita semua bersaudara untuk mengambarkan ke seluruh Indonesia, ke seluruh dunia, bahwa kita semua bersaudara, dan kita siap menyelesaikan masalah ini dengan sebaik-baiknya,” lanjut dia. (Red)

TagsPapua

Leave a reply