Jember — Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember, Ayub Junaidi konsisten mendesak Bupati Faida agar melarang segala aktivitas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di kabupaten tersebut. Sikap ini sesuai dengan kesepakatan kalangan NU Jember.
“Ini bukan sebatas gawenya pesantren, kiai, NU, tapi negara harus hadir. Dalam konteks kabupaten, ya negara itu siapa? Bupati sebagai wakil dari pemerintah. Bupati harus mengawal keputusan ini kepada pemerintah provinsi, Mendagri, dan presiden,” kata Ayub, Jumat (28/4).
Ayub melihat ancaman HTI yang memperjuangkan negara khilafah dengan menolak Pancasila dan NKRI di Jember sangat besar. “Jember ini akan dijadikan pilot project basis HTI di Jawa Timur. Mereka sudah merasa besar. Ini tantangan kita semua mempertahankan ideologi Pancasila dan NKRI,” katanya.
Kehadiran khilafah justru merugikan umat Islam sendiri. “Iya di sini (khilafah bisa diterima, red), tapi dengan umat Islam di daerah lain bagaimana nasibnya?” kata Ayub.
“Kami minta negara hadir dan bersikap tegas terhadap organisasi-organisasi yang tidak mau terhadap Pancasila dan NKRI. Tinggal dicabut izinnya, selesai. Pemerintah daerah Jember bisa merekomendasi itu. Apanya yang tidak bisa,” kata Ayub. (BJ/s@if)
