Wali Santri Kian Kritis, Pesantren Harus Berbenah

0
456
Bagikan Sekarang

Pasuruan — Tidak sedikit para calon wali santri yang terlebih dahulu melakukan survey kepada beberapa pesantren untuk anaknya. Karenanya, pesantren harus terus memperbaiki fasilitas dan layanan agar semakin diminati.

“Gerakan Ayo Mondok memiliki nilai positif bagi pengenalan pesantren,” kata KH Abu Choir, Sabtu (14 Mei 2016). Namun seiring dengan antusias masyarakat untuk mengantarkan anak ke pesantren, pada saat yang sama ternyata kurang diantisipasi pengelola pesantren, lanjutnya.

Hal yang juga kurang disiapkan dengan baik adalah data dari pesantren yang beraliran Ahlus Sunnah wal Jamaah ala Nahdlatul Ulama. “Sehingga tidak sedikit yang memilih pesantren tanpa harus memperhatikan latarbelakang pesantren yang bersangkutan,” katanya.

Sadar dengan kian antusias orang tua tersebut, maka seharusnya pesantren berbenah. “Salah satunya dengan gerakan pesantrenku bersih, pesantrenku keren atau PBPK,” katanya.

Karena itu yang mendesak dilakukan saat ini bagaimana kesadaran terhadap kebersihan pesantren kian digalakkan. “PBPK adalah program yang dirancang untuk memunculkan kesadaran internal pesantren tentang pentingnya menejemen lingkungan dari kebersihan di pesantren guna meningkatkan kualitas kehidupan santri dan pesantren,” jelasnya.

Bila hal ini telah menjadi kesadaran bersama, maka pesantren kian diminati masyarakat. “Bahkan kalau dilakukan secara kolektif dan profesional, bukan tidak mungkin akan menjadi sarana kewirausahaan bagi santri dan pesantren,” katanya.
Pengalaman Gus Abu, sapaan akrabnya yang sudah memulai gerakan ini di pesantrennya, ternyata banyak tawaran dari kalangan profesional untuk menekuni bidang kebersihan ini. “Baik berupa training kebersihan hingga tata ruang,” ungkapnya.

Seiring dengan perubahan jaman, maka sudah saatnya pesantren memperbaiki tampilan dan layanan khususnya dalam masalah kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan. “Ini agar minat masyarakat untuk menyelesaikan pendidikan di pesantren semakin tinggi,” ungkapnya.

Materi PBPK disampaikan Gus Abu di hadapan peserta Silaturahmi Nasional (Silatnas) Gerakan Ayo Mondok yang bertema Meneguhkan Pesantren sebagai Pusat Peradaban di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan. Silatnas beralngsung sejak 13 dan berakhir 15 Mei 2016. (saiful)

Leave a reply