Tolak Penyerobotan Tanah Berem, PMII Demo Pemkab dan DPRD Jember

0
615
Bagikan Sekarang

Jember – Sejumlah kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menolak pembangunan tambak udang oleh PT. Seafer Sumber Rejeki dan PT. Seafer Kartika Tambak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember.

Kamis (25/1), sekitar dua ratus kader PMII bergabung dengan Aliansi Peduli Tani menggelar unjuk rasa di halaman gedung DPRD Jember. Mereka mengusung sejumlah tuntutan yang intinya tidak setuju terhadap kehadiran dua PT tersebut. Apalagi proses legalisasi perijinan Hak Guna Bangunan (HGU) dilakukan dengan intimidasi dan penuh rekayasa.

“Sekali lagi, kami bukan anti investor, tapi kami wajib membela kepentingan petani karena lahan mereka yang merupakan satu-satunya sumber kehidupan, diserobot begitu saja,” teriak coordinator lapangan aksi, Muhammad Anwar.

Perwakilan pengunjuk rasa diterima pimpinan DPRD Jember. Kepada wakil rakyat ini, Ketua PC PMII Jember, Adil Satria Putra meminta agar DPRD dan Pemkab Jember harus melindungi tanah berem dari pemodal asing.

“Pemkab Jember juga wajib menghentikan pembangunan tambak udang itu. Sebab jika diteruskan, ini berbahaya bagi 80 petani yang mengelola lahan berem di situ,” pintanya.

Menurutnya, pembangunan tambak udang justru mengancam keberlangsungan hidup para petani. Sebab, sekitar 23,9 hektar lahan berem yang dikelola petani sedang dalam proses pencaplokan.

Dikatakannya, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 27/2007 yang diubah menjadi Undang-Undang Nomor 1/2014 tentang pengelolaan kawasan pantai pesisir dan pulau kecil, tepatnya pasal 26 A ayat 4, huruf C dan D menyebutkan bahwa izin lokasi diberikan kepada pemodal jika kawasan tersebut tidak berpenduduk dan belum ada pemanfaatan oleh masyarakat lokal.

Selain itu, juga disebutkan bahwa izin lokasi dan HGU diterbitkan atas pertimbangan warga sekitar. “Itu jelas undang-undangnya. Tapi yang ada malah izin lokasi dan HGU yang cacat prosedur itu digunakan sebagai alat intimidasi untuk menyingkirkan petani dari kawasn berem yang sudah berpuluh-puluh tahun mereka kelola,” jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Jember, menyatakan mendukung gerakan yang dilakukan pengunjuk rasa. “Kami mendukung penuh upaya teman-teman untuk membela petani,” tandasnya.

Usai unjuk rasa di gedung DPRD, mereka langsung bergeser ke Kantor Bupati Jember dengan tuntutan yang sama (Aryudi A. Razaq/s@if).

Leave a reply