Ternyata Ustadz Jakfar adalah Qari Saat Muktamar Situbondo

0
552
Bagikan Sekarang

Surabaya — Ustaz Jakfar Abdurrahman, qari yang meninggal mendadak saat melantunkan ayat suci al-Quran di acara Muslimat NU, merupakan salah satu saksi momen bersejarah NU. Pasalnya, dia lah yang dipercaya untuk membuka Muktamar ke-27 ketika NU hendak menerima Pancasila sebagai asas tunggal RI pada 1984.

“Orang-orang pasti bertanya, siapa itu Jakfar Abdurrahman. Dia tetangga saya yang selalu saya minta (mengaji) jika ada perhelatan, 99 persen beliau selalu bisa,” ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai menghadiri acara Penghargaan Tokoh Perubahan yang digelar Republika di Djakarta Theater, Selasa (25/4).

Ia menyebut Jakfar sebagai salah satu saksi momen penting NU. “Tahun 1984 itu Muktamar yang bersejarah karena di situlah pertama kali kiai NU menerima Pancasila sebagai asas tunggal,” jelas dia.

Khofifah menambahkan, menerima Pancasila bukanlah sesuatu yang sederhana bagi NU saat itu. Kesepakatan ini mereka dapatkan melalui diskusi dan istikharah yang panjang.

“Maka pembukaan muktamar yang bersejarah itu tak sembarang orang. Mau cari orang yang baca al-Quran dan suaranya bagus banyak sih, tapi disetujuilah Ustadz Jakfar Abdurrahman,” ujar Khofifah.

Pada saat membuka muktamar, Jakfar membacakan surat al-Mulk. “Ketika beliau baca al-Mulk kemarin itu, saya kasih tahu orang-orang kalau ini loh yang dulu baca al-Mulk di muktamar, dan orang-orang masih inget loh,” kata Khofifah antusias.

Sosok Ustadz Jakfar semakin lekat dengan surat al-Mulk di mata Khofifah setelah kematian mendadaknya saat sedang membaca surat yang sama di syukuran ulang tahun Muslimat NU ke-71 yang digelar di kediaman Khofifah di kawasan Jemursari, Surabaya, Senin (24/4) lalu.

Pengalamannya sebagai juara MTQ tingkat nasional di Bali beberapa tahun lalu, menjadikannya seorang qari berlevel internasional karena kerap diundang di beberapa daerah, termasuk negara lain.
Saat membacakan ayat keempat surat al Mulk, suara Ustadz Jakfar bergetar lalu menghilang. Ustadz Jakfar sempat diselonjorkan dulu sembari menunggu tandu siap.

“Karena forum itu yang datang 10 ribu orang, saya minta disiapkan posko kesehatan sehingga ketika ada kejadian itu, tandu dan dokter cepat sekali bertindak,” ujar khofifah.

Ustadz Jakfar pun diboyong ke Rumah Sakit Islam Jemursari yang hanya berjarak tembok dengan rumah Khofifah. “Beberapa menit kemudian saya dapat berita beliau meninggal,” ujarnya.

Menurut Khofifah, kematian Ustadz Jakfar merupakan cara wafat yang menjadi idaman umat Islam. “Jadi ahli al-Quran wafatnya sedang membaca al-Quran. Saya rasa banyak komunitas muslim mengharapkan kematian serupa,” tutupnya. (Kum/s@if)

Leave a reply