Sinergi Bantuan Kemanusiaan PWNU Jawa Timur untuk Lombok

0
714
Bagikan Sekarang

20180809_093937

Gempa bumi yang tejadi di pulau Lombok beberapa waktu lalu yang mengakibatkan kerusakan fisik serta menelan korban jiwa merupakan duka bagi kita semua, duka bagi bangsa Indonesia. Sampai saat ini kekhawatiran munculnya gempa masih dirasakan oleh warga di Lombok.

Nahdlatul Ulama yang pada khittahnya sebagai organisasi sosial keagamaan berusaha sekuat tenaga untuk hadir secara proaktif dalam rangka turut serta membantu saudara-saudara di Lombok dalam menghadapi musibah ini. Pengurus Wilayah NU Jawa Timur menggerakkan berbagai elemen yang ada di NU bergerak secara cepat untuk membantu saudara-saudara di Lombok yang terkena musibah. Lembaga Amil Zakat Infak dan Sadaqah NU (LAZISNU) Jawa Timur beserta seluruh jajaran Lazisnus cabang, Social Emergency Respon (SER) NU, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBINU) Jawa Timur, Lembaga Kesehatan NU (LKNU) Jawa Timur, TV9 Peduli, Asosiasi Rumah Sakit Islam NU (ARSINU), Perhimpunan Dokter NU (PDNU), Santri Care, Universitas Islam Malang (UNISMA), Universitas NU Surabaya, Kaum Munda NU (KMNU) Fakultas Kedokteran UNAIR , Universitas Raden Rahmat (UNIRA) Malang, Banser Cyber dan lainnya secara bahu-membahu berusaha sekuat tenaga memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara di Lombok yang tertimpa musibah. Demikian pula PT Siantar Top juga memberikan bantuan melalui PWNU Jawa Timur untuk disalurkan ke Lombok.
Hari ini, Kamis 9 Agustus 2018 secara resmi PWNU Jawa Timur mengirimkan Tim Kemanusiaan dan bantuan kemanusiaan yang nantinya diserahkan kepada para korban. Beberapa hari sebelumnya, PWNU Jawa Timur telah mengirimkan tim assasement ke Lombok untuk mengidentifikasi situasi, kondisi dan kebutuhan masyarakat di sana. Relawan Tim Kemanusiaan NU Jatim yang pagi ini diberangkatkan Ketua PWNU Jawa Timur ke Lokasi Musibah Gempa Bumi di Lombok bergabung dengan relawan lain yang sudah lebih dulu membantu dan menangani korban, terutama di daerah terparah, Lombok Utara. Tim awal ini terdiri dari tim assasement kesehatan, tim rescue serta dapur umum. Sebanyak 18 orang Tim penanganan bencana dari Sosial Emergency Response (SER NU) dan LPBI Jatim untuk evakuasi korban dan penyediaan dapur umum di Posko yang akan dididirikan di lokasi bencana. Tim ini dipimpin Abdul Halim yang sekaligus sebagai Koorditor Lapangan (Korlap) Tim Relawan. Tahap pertama ini, tim akan berada di lokasi dalam 1-2 minggu ke depan dan akan disusul dengan tim berikutnya sesuai kebutuhan di lokasi bencana, termasuk penanganan basca bencana (secondary disaster) yang sangat dibutuhkan para korban.
Tim kemanusiaan PWNU Jawa Timur telah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak di Lombok/Mataram guna kelancaran tugas ini. Pihak Universitas Nahdlatul Ulama Mataram, Sekolah Tinggi Kesehatan Yarsis Mataram, RSUD Mataram, LPBI Lombok dan lainnya telah memberikan informasi awal mengenai gambaran apa saja yang nantinya bisa dilaksanakan di lokasi. Ini penting sekali, mengingat dalam setiap bencana tidak mudah memberikan bantuan langsung kepada korban di tempat. Banyak masalah dan kendala yang bisa muncul dan menjadi penghambat.

Berikut beberapa data yang diberangkatkan pada hari ini:
1) 1 Tim teknis lapangan (dapur umum dan rescue)
2) 1 Tim kesehatan (dokter, paramedis dan tim assassement)
3) 1 ambulance
4) 1 Truck mengangkut kebutuhan pokok (beras, mie, air minum, dll), selimut, terpal, pakaian.
Setelah nanti tim ini sampai lokasi dan menilai situasi dan kebutuhan, maka akan disusul tim berikutnya yang terdiri dari tim medis (dokter, perawat, trauma healing) yang memang menjadi kebutuhan vital dalam musibah ini.

PWNU Jawa Timur berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan donasinya berupa uang dan barang yang diperuntukkan bagi bantuan kemanusiaan di Lombok. Bagi pihak-pihak (khususnya warga NU Jawa Timur) yang akan turut serta dalam aksi bersama ini diharapkan berkoordinasi dengan tim PWNU Jawa Timur yang sudah ada, baik di Surabaya dan di Lombok.

Ketua Tim Kemanusiaan PWNU Jawa Timur
H. Misbahul Munir

Leave a reply