Surabaya – Keikutsertaan PCNU Kabupaten Blitar tidak bertujuan meraih juara. Semua diniatkan mengabdi agar bisa beramal yang lebih bermanfaat bagi umat dan NU. Itulah yang disampaikan KH Masdain Rifai, Ketua PCNU Blitar sehingga mampu mempertahankan predikat juara umum NU Award 2017 setelah sebelaumnya berhasil meraihnya.
Piala bergilir itu masih tetap di Kabupaten Blitar. “Sebenarnya kami hanya melakukan tugas sebagai pengurus NU. Tinggal melaksanakan apa yang sudah menjadi program,” kata Kiai Masdain saat ditemui usai acara, Rabu (19/7) sebagaimana dilansir NU Online.
Bagi PCNU Kabupaten Blitar, memaksimalkan pelayanan pendidikan, kesehatan dan ekonomi warga nahdliyin adalah yang utama. Selain itu tentu tertib administrasi dan organisasi menjadi perhatian. Manajemen keuangan dan tata kelola juga tertata secara rapi, sehingga mampu mengalahkan nominator lain.
“Kami tidak bisa mendapatkan ini semua jika tidak dibantu oleh rekan-rekan sekretariat, pengurus lembaga dan banom. Kami kerja bareng, bersinergi dan menikmati kebersamaan,” ungkapnya.
Pendidikan menjadi perhatian yang terus dipacu. Baru ada dua angkatan dari Universitas Nahdlatul Ulama Blitar yang terus memperbaiki pelayanan bidang pendidikan. Untuk membawa amanat pendirian UNU di Blitar, PCNU setempat ingin menyamakan dengan kampus lain.
Dari sisi ekonomi, PCNU Kabupaten Blitar telah membangun koperasi yang bersinergi dengan Himpunan Pengusaha Nahdliyin. Kemandirian ekonomi umat bukan untuk NU sebagai jam’iyah, tapi juga untuk nahdliyin.
Di bidang kesehatan, Blitar memiliki Rumah Sakit Siti Khodijah yang terus dikembangkan. Saat ini sudah ada balai rawat inap di kantor PCNU Blitar. Pendirian rumah sakit dari badan usaha yang dikembangkan semata untuk umat. “Semua itu untuk kemanfaatan umat,” terang Kiai Masdain.
Pengkaderan melalui Pendidikan Kader Penggerak juga dilakukan secara massif. “Blitar, baru menggelar PKP NU setahun lalu namun semangat ke-NU-an tumbuh pesat, sehingga mampu menggerakan MWC NU hingga tingkat ranting,” pungkasnya. (s@if)
