Perkaya Islam Nusantara dengan Maqasidus Syariah

0
730
Bagikan Sekarang

Surabaya — Islam Nusantara telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari Nahdlatul Ulama. Bahkan itu menjadi tema besar pada Muktamar ke-33 NU yang diselenggarakan di Jombang, Jawa Timur tahun 2015 lalu. Karenanya perlu ada penguatan dalam hal metodologi, agar kajian seputar Islam Nusantara semakin kuat.

“Kalau dari segi kajian sosiologi dan antropologi, alhamdulillah sudah banyak yang melakukan,” kata KH DR A Imam Mawardi, Sabtu (28/4). Hanya saja yang harus kian diperkaya adalah dari sisi maqashidus syariah, lanjut dosen pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut.

Penjelasan ini disampaikan alumnus Mc Gill University Kanada tersebut saat memberikan sambutan pada Pelatihan Metodologi Penelitian Islam Nusantara. Kegiatan diselenggarakan Pimpinan Wilayah Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (PW LTN NU) Jawa Timur di Pesantren Kota Alif Lam Mim Surabaya.

Kiai Imam Mawardi sangat berterima kasih kepada A Ginanjar Sya’ban, penulis buku Mahakarya Islam Nusantara, juga Zainul Milal Bizawie selaku Direktur Islam Nusantara Center. Karena berkat keduanya, termasuk Islah Gusmian, M Nida Fadlan telah memperkaya kajian Islam khas Indonesia.

“Yang layak dikaji lebih dalam adalah bagaimana kajian Islam Nusantara dalam pandangan maqashidus syariah,” kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Lam Mim Surabaya tersebut.

Dan Kiai Imam Mawardi yang juga menjadi salah seorang narasumber pada kegiatan ini akan memberikan penjelasan kepada peserta pelatihan bagaimana proses lahirnya hukum dengan memperhatikan lokalitas.

“Dalam pandangan saya, Islam Nusantara masih sangat luas,” ungkapnya. Bila diteliti lebih mendalam, aka nada kekhasan antara Islam di Madura, Jawa dan kawasan yang lain, lanjutnya.

Oleh karena itu, dirinya sangat mengapresiasi kesungguhan PW LTN NU Jatim yang diketuai Ahmad Najid AR sehingga menyelenggarakan kegiatan ini. “Bahkan siapa saja yang akan meneliti Islam Nusantara dalam perspektif maqasidus syariah, saya siap membantu,” tegasnya.

Pelatihan ini berlangsung sejak hari ini hingga Ahad (29/4). Para peserta akan dibimbing langsung oleh sejumlah narasumber yakni Zainul Milal Bizawie, Ginanjar Sya’ban, Islah Gusmian, M Nida Fadlan, serta KH DR A Imam Mawardi.

Para peserta berasal dari berbagai kota di Tanah Air, seperti Bima Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Mereka rata-rata alumus pascasarjana, bahkan ada yang tengah menempuh program doktor. (s@if)

Leave a reply