Surabaya — Setelah tahap seleksi administrasi, visitasi dan presentasi final NU Award 2017, PCNU Banyuwangi berhasil menggondol dua juara sekaligus, yaitu juara khusus dan juara kategori aspirasi politik ke-NUan. Sedangkan juara umum masih diraih pemenang tahun lalu, yaitu PCNU Kabupaten Blitar.
“Alhamdulillah, ini sebagai bentuk apresiasi atas kinerja PCNU Banyuwangi. Ini menjadi cambuk bagi kami untuk memberikan yang terbaik bagi warga nahdliyin,” ungkap Ketua PCNU Banyuwangi, KH Masykur Ali sebagaimana dilansir banyuwangi.nu.or.id, Rabu (19/7).
Penghargaan sebagai juara khusus diberikan kepada PCNU Banyuwangi karena mulai melakukan pengembangan tata kelola organisasi berbasis data base online atau dikenal dengan Sidanu (Sistem Data Base NU).
“Sidanu ini inovasi baru yang belum ada di tempat lain. Ini ikhtiyar Banyuwangi untuk bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman,” kata Kiai Masykur.
Sementara itu, juara kategoti aspirasi politik ke-NUan, NU Banyuwangi berhasil mempresentasikan program rekam aspirasi. Program tersebut adalah menjaring suara warga NU dari tingkat Ranting, MWC, Badan Otonom, Lembaga, PCNU dan Pengasuh Pesantren untuk memilih bakal calon kepala daerah. Dari hasil rekam aspirasi itulah, menjadi keputusan bersama NU untuk melakukan dukungan.
“Setelah hasil rekam aspirasi diketahui, kita mengikat calon yang didukung NU untuk menandatangani kontrak jam’iyah, yang isinya poin-poin tentang kemaslahatan bersama. Kontrak inilah yang harus dipenuhi oleh kepala daerah yang didukung NU,” jelas pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Sina tersebut.
Penghargaan diserahkan langsung saat acara halal bi halal di Kantor PWNU, Rabu (19/7). Hadir mewakili PCNU Banyuwangi, Direktur NU Online Banyuwangi, Anang Lukman Afandi. Sebagai hadiah, NU Banyuwangi berhak membawa satu unit sepeda motor dan uang pembinaan. (s@if))
