Ngaji Medsos, Ikhtiar Pesantren Manba’ul Hikam Bekali Santri

0
927
Bagikan Sekarang

Sidoarjo – Dakwah saat ini tidak semata lewat mimbar podium. Yang juga tidak kalah penting adalah menjadikan media sosial atau Medsos sebagai sarana menebar Islam ramah. Hal tersebut sebagai jawaban atas kian maraknya postingan yang tidak sejalan dengan Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah atau Aswaja.

Setidaknya inilah yang menggerakkan Pesantren Manba’ul Hikam Putat Tanggulangin Sidoajo yang melangsungkan pelatihan cyber bertajuk Ngaji Medsos Metode Dakwah Santri di Era Cyber, Jumat (25/8).

Ahmad Najib AR mengingatkan bahwa santri harus terus belajar sehingga mampu menjawab dan menyelesaikan problematika masyarakat. “Menjadi santri harus seperti bambu, sebelum tumbuh ke atas, menancapkan akar-akarnya ke tanah sehingga mampu bertahan menghadapi kehidupan,” kata Ketua PW Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU Jatim tersebut.

Selanjutnya, Gus Najib (sapaan akrabnya) menjelaskan bahwa menjadi santri yang kompeten memerlukan proses yang panjang dan tidak instan. Alumnus pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut mengingatkan mereka yang belajar hanya melalui Google itu seperti pelepah pisang. “Terlihat besar dan kuat namun ternyata ringkih dan tak berisi,” katanya memberikan tamsil.

Narasumber berikutnya yakni Ustadz Ma’ruf Khozin menyampaikan agar para santri bisa memanfaatkan media sosial untuk berbagi ilmu lewat penyebaran tulisan yang bermanfaat. “Karena menulis ilmu itu lebih mulia dari darah yang mengalir di medan pertempuran,” kata anggota Dewan Pakar PW Aswaja NU Center Jatim tersebut.

Rofi’i Boenawi dari NU Online mengingatkan bahwa media sosial saat ini digunakan siapa saja. “Tak ada batasan usia atau jenis manusia lainnya untuk menggunakan media ini. Maka dari itu, para anak, pemuda, remaja hingga orang tua harus memahami urgensi penggunaan medsos ini,” katanya.
.
Karenanya agar tidak terjerumus, maka perlu adanya pembelajaran. Dan di sinil pentingnya ngaji Medsos sehingga dampak dan manfaatnnya bisa diketahui. “Terutama manfaat medos bagi para santri. Karena saat ini santri tidak boleh ketinggalan zaman,” kata redaktur di Majalah Aula PWNU Jatim tersebut.
.
Ia juga berharap usai kegiatan santri bisa mewarnai jagat maya agar bisa menebar kesejukan dan tak lagi termakan berita hoax. “Selamat menjelajahi dunia maya yang begitu luas melebihi dunia nyata,” jelasnya.

Kegiatan dimulai sejak pagi dan berakhir hingga malam dan dibagi dalam beberapa sesi. Pertama dengan pemateri Ust. Ma’ruf Khozin dan Sururi Arumbani (TV9). Berikutnya materi jurnalistik, fotografi dan desain, pembutan film pendek. Kegiatan dipungkasi dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Acara ini merupakan kelanjutan dari Ngaji Medsos I yang berlangsung di Pesantren Al-Falah Siwalanpanji Buduran beberapa waktu lalu. Kegiatan hasil kerjasama pesantren setempat dengan, FKPD Al-Falah, dan PW LTN-NU Jatim. (s@if)

Leave a reply