Menag: Negara Selalu Butuh NU

0
509
Bagikan Sekarang

menag di situbondoSitubondo – Dalam perjalanan panjangnya, Nahdlatul Ulama (NU) senantiasa memberikan peran sangat penting bagi bangsa Indonesia. Lewat refleksi khittah yang ke 33 tahun, diharapkan sumbangsih dari organisasi sosial keagamaan tersebut kian dirasakan.

“Negara ini sangat membutuhkan kiprah NU,” kata Menteri Agama RI, H Lukman Hakim Saifuddin, Kamis sore, 12 Januari 2017.

Harapan tersebut disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada kegiatan Halaqoh Ulama yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo.

“Inti ajaran NU adalah moderasi tidak hanya dalam keberagamaannya, juga sikap kemasyarakatan dalam berbangsa dan bernegara,” kata Lukman Hakim di hadapan undangan, termasuk Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin.

Ajaran tersebut diimplementasikan NU dengan sikap tasamuh atau toleran, tawazun yakni sikap seimbang yang selama ini dijunjung tinggi.

“NU memiliki energi dan resource atau sumber daya manusia yang luar biasa. Sehingga sangat wajar kalau banyak harapan disematkan kepada NU,” kata putra mantan Menag, KH Saifuddin Zuhri tersebut.

Selanjutnya, kelebihan umat Islam yang tentu saja di dalamnya adalah NU memiliki kearifan lokal yang selalu bermuatan agama.

Kelebihan seperti inilah yang akhirnya membuat bangsa ini siap menghadapi berbagai perubahan. “Termasuk menghadapi revolusi teknologi komunikasi serta media sosial,” jelas Lukman.

Di akhir sambutannya, Lukman berharap NU selalu menjadi lokomotif lewat pendekatan Islam yang promotif. “Maksudnya, Islam yang mempromosikan atau mengajak, bukan konfrontatif,” katanya. Karena ajaran seperti itulah yang dibutuhkan di Indonesia dan menjadi model bagi peradaban dunia, pungkasnya.

Hadir pula pada kegiatan ini, diantaranya Ketua PWNU Jatim KH M Hasan Mutawakkil Alallah, Pengasuh Pesantren Sidogiri KH Nawawi Abdul Jalil, Mudir Ma’had Aly Situbondo KH Afifuddin Muhajir, dan KH Raden Ahmad Azaim Ibrohimy selaku pengasuh pesantren setempat. (nawawi)

Leave a reply