Kuliah Umum Kiai Said: Islam Nusantara Ikuti Dakwah Nabi

0
673
Bagikan Sekarang

SURABAYA – Islam Nusantara yang dimunculkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebenarnya sudah sejak lama disuarakan oleh Rasulullah SAW. Buktinya, Rasulullah dalam dakwahnya selalu mengajak umat bersatu, bukan membenturkan antara umat muslim dan umat nonmuslim.

Bahkan Rasulullah sendiri tidak pernah mengajak para sahabat untuk mendirikan Negara Islam. Pandangan tersebut diulas dalam kuliah umum Ketua Umum PBNU yang juga Guru Besar HC Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof Dr KH Said Aqil Siroj MA, di gedung UINSA Surabaya, Senin (5/3/2018).

Dihadapan ratusan mahasiswa Pascasarjana UINSA, Kiai Said membahas tema “Islam Nusantara, Radikalisme, dan Geo Politik Global.  Dalam kesempatan itu, Kiai Said memaparkan, sejarah, politik, budaya Timur Tengah dan perjuangan Rasulullah dalam menyatukan umat.

“Yang namanya umat yang dimaksud Nabi Muhammad yaitu, umat secara keseluruhan baik muslim maupun nonmuslim. Rasulullah mengajak bersatu, konsiliasi, bukan membenturkan antara umat muslim dan umat nonmuslim,” kata Kiai Said dalam kuliah umumnya.

Bahkan, lanjut Kiai Said, Rasulullah tidak pernah mendirikan negara Islam. “Yang didirikan Rasulullah itu Citizenship kewarganegaraan, yaitu Negara Madinah. Nah, Islam Nusantara itu bukan mazhab, bukan aliran, tapi tipologi, mumayyizat, khashais,” lanjut Kiai jebolan Universitas Ummul Qura’ Makkah.

Kiai Said menegaskan, bahwa Islam Nusantara bukanlah Islam yang anti-Arab dan Islam yang benci Arab. Melainkan Islam yang santun, berbudaya, ramah, toleran, berakhlak, dan berperadaban. “Inilah Islam Nusantara, mari kita jadikan budaya sebagai infrastruktur agama, kita jadikan Indonesia jadi kiblatnya budaya,” tutur Kiai Said.

Ia pun memberi contoh, misalnya sarung atau baju batik sebagai bentuk budaya. Sarung digunakan untuk shalat dan beribadah. “Jangan dibalik. Agama untuk budaya, gamis untuk demo, itu enggak bener,” ucapnya disambut tawa mahasiswa dan dosen.

Diakhir kuliahnya, Kiai Said mengajak, para mahasiswa dan intelektual untuk memecahkan persamaan bangsa. “Tantangan kita ada empat, kezaliman dalam berpolitik, kezaliman bidang ekonomi, kezaliman dibidang moneter, kezaliman dibidang Ilmu,” tutupnya.

Sementara itu, Direktur Pascasarjana UINSA, Prof DR H Husein Aziz MAg dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut, mengatakan sengaja mengambil tema Islam Nusantara, karena saat ini maraknya radikalisme di Indonesia. Ia pun menilai paham radikalisme yang mulai masuk kampus ini lantaran adanya kehausan ideologi. “Orang haus itu akan minum apa saja yang disajikan meskipun basi, nanti baru sadar setelahnya,” paparnya.

Orang haus ideologi, lanjut Husein, jangankan Radikalisme ISIS pun akan dimasuki, oleh karena itu Islam Nusantara perlu kita sosialisikan lagi. “Kita berharap dengan adanya kuliah bertema Islam Nusantara ini dapat membangun paradigma untuk kita dan masyarakat,” pungkasnya. * rng

 

Leave a reply