Khotbah Masjidil Haram Gunakan Bahasa Indonesia

0
514
Bagikan Sekarang
Syeikh Abdur-Rahman As-Sudais

Syeikh Abdur-Rahman As-Sudais

MAKKAH-Khotbah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang biasa menggunakan bahasa Arab, tampaknya juga bakal memakai bahasa Indonesia. Hal ini diungkapkan Presiden Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syeikh Abdur-Rahman As-Sudais.

Ia menjelaskan, bahwa bahasa Indonesia akan digunakan dalam kitab Khotbah di Masjidil Haram. “Bahasa Anda sangat penting di dunia ini, dan inilah tugas kami untuk menggunakannya dalam rangka mengirim pesan Khotbah di Haramain ke umat,” kata Syeikh As-Sudais di Makkah, Minggu (25/2/2016) waktu setempat.

Menurut Syeikh Sudais, penggunaan bahasa, seperti bahasa Indonesia dirasa sangat penting untuk menyebarkan pesan Nabi Muhammad SAW kepada umat. Karenanya, bahasa merupakan bagian dari sarana dalam menyampaikan pesan Nabi yang bersifat universal, dan juga sejalan dengan upaya Pemerintah Saudi untuk menguniversalkan pelaksanaan Visi Arab Saudi 2030.

“Bahasa digunakan dengan teknologi baru, agar pesan dapat dipelajari secara internasional,” kata Syeikh Sudais kepada para wartawan senior Indonesia.

Ia sadar bahwa sekarang era media menggunakan bahasa sebagai sarana menyampaikan pesan kepada masyarakat, baik nasional maupun internasional. “Ini adalah era media, dan oleh karena itu kita bergandengan tangan, terutama melalui media digital,” katanya kepada tiga wartawan senior Indonesia dari Kantor Berita Antara, the Jakarta Post dan Republika.

As-Sudais mengatakan, dia memiliki sebuah situs web termasuk akun media sosial yang sangat maju dalam Bahasa Arab, yang kemudian diterjemahkan ke dalam banyak bahasa termasuk Bahasa Indonesia.

Karena Imam Masjid Suci menganggap media massa sangat penting, dia berharap kepada tiga wartawan tersebut, agar dapat menjalin kerja sama yang dituangkan dalam nota kesepahaman dengan perusahaan media. Ia juga berharap perusahaan media tersebut dapat membantu mendistribusikan pesan ke seluruh dunia mengenai upaya Raja Salman untuk menangani jamaah haji. * ara

Leave a reply