IPNU Banyuwangi Dampingi Pelajar Korban Miras

0
492
Bagikan Sekarang

Banyuwangi – Terjadi kasus penyalahgunaan minuman keras (Miras) yang melibatkan oknum aparat kepolisian dengan pelajar di Tegaldlimo. Hal ini mengundang keprihatinan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Banyuwangi.

Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang advokasi kepelajaran, IPNU melalui badan Studen Crisis Center (SCC) akan melakukan pendampingan terhadap penyelesaian kasus tersebut.

“Kami menyayangkan kejadian yang menimpa pelajar,” kata Direktur SCC IPNU Banyuwangi Ibnu Tsani Rosyada, seperti dilansir TIMES Indonesia, di kantor PCNU Banyuwangi, Senin (17/4). Terlebih pada kejadian tersebut melibatkan oknum aparat kepolisian yang seharusnya memberikan pembinaan terhadap masyarakat,

Sebagai langkah awal, SCC akan memberikan pendampingan terhadap korban dengan melibatkan instansi terkait. Pendampingan dilakukan dari sisi psikologis dan mentalitas agar tidak terjadi trauma dan masalah sejenis.

“Kami juga mendesak kepada Kapolres Banyuwangi untuk menuntaskan kasus tersebut,” ungkapnya. Jangan sampai kasus seperti ini terulang kembali. Untuk itu, Kapolres perlu melakukan pembinaan terhadap anggotanya. “Jika terbukti bersalah, maka jangan segan-segan untuk memberikan sanksi,” tandas Ibnu.

Selain itu, IPNU berharap agar aparat kepolisian melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran miras dan narkoba di Banyuwangi.
Karena menurutnya, pangkal dari kasus ini adalah soal penyalahgunaan miras. Sehingga perlu adanya pengawasan ketat terhadap peredaran miras agar tidak terjadi kasus penyalahgunaan serupa.

“Tak kalah pentingnya, kepedulian orang tua dan masyarakat terhadap perilaku negatif yang terjadi pada anak maupun lingkungan sekitarnya,” tandasnya. Seandainya orang tua dan warga memiliki kepekaan tinggi terhadap indikasi adanya prilaku negatif, peristiwa seperti itu tidak akan terjadi, lanjut alumnus Universitas Airlangga tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua PC IPNU Banyuwangi Haris Budi Utomo, mengajak pelajar dan pemuda di Banyuwangi untuk masuk di IPNU.
“Kami di IPNU siap untuk menjadi wadah para pelajar dan pemuda dalam berkreasi dan beraktivitas dalam hal-hal positif,” katanya. Jika lingkungannya positif, pasti hasilnya akan juga positif, lanjut Haris.

Diberitakan sebelumnya, dua pelajar di Banyuwangi berinisial R siswa SMA di Tegaldlimo dan N siswa MTs di Kecamatan Cluring, harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Sumberberas, Kecamatan Muncar, Sabtu malam (15/4).
Mereka berdua over dosis, teler dan tak sadarkan diri setelah pesta miras bersama empat pria yang diduga polisi dan mandor Perhutani.(TI/s@if)

Leave a reply